Jakarta - Amphetamine, yang merupakan sebuah aplikasi dengan logo pil yang mencegah Mac masuk ke sleep mode (keep awake), mengatakan pihak Apple memberitahunya bahwa aplikasi tersebut melanggar pedoman App Store.
Diketahui, Amphetamine telah ada di App Store sejak 2014, bahkan dipromosikan di gerai aplikasi tersebut dan tidak ada hubungannya dengan penggunaan narkoba atau upaya untuk mengagungkan obat tersebut.
Kemudian diketahui bahwa Apple membatalkan keputusannya, dan aplikasi Amphetamine akan tetap dapat menggunakan nama dan logonya saat ini.
Pasalnya, permasalahan ini muncul entah dari mana dan Amphetamine tidak sedang diperbarui atau adanya keluhan dari pelanggan. Lalu, Gustafson yang sedang menikmati liburan tiba-tiba mendapat email pelanggaran dari Apple.
Laman The Verge, pada Minggu, 3 Januari 2021, melaporkan bahwa William C. Gustafson mengatakan dalam sebuah postingannya bahwa Apple telah memberitahunya yaitu ia memiliki waktu dua minggu untuk menghapus semua referensi ke kata 'amphetamin' dan logo pil.
Gustafson juga mengungkapkan Apple menghubunginya pada 29 Desember dan mengatakan kepadanya bahwa Aphetamine tampaknya mempromosikan penggunaan zat terkontrol yang tidak tepat.
Secara khusus, nama dan ikon aplikasi Amphetamine menyertakan referensi ke zat yang terkontrol, pil.
Apple sebelumnya mempromosikan Amphetamine dalam story Mac App Store. Gustafson juga berinteraksi dengan karyawan Apple untuk berdiskusi mengenai pembaruan aplikasi sejak diluncurkan, tanpa ada yang keberatan dengan nama atau logo yang digunakan hingga sekarang.
Berdasarkan panduan spesifik App Store yang dituduh dilanggar oleh Gustafson ialah 1.4.3 yang berbunyi:
"Aplikasi yang mendorong konsumsi tembakau atau produk vape, obat-obatan terlarang, atau alkohol dalam jumlah berlebihan tidak diizinkan di App Store. Aplikasi yang mendorong anak di bawah umur untuk mengonsumsi salah sat zat ini akan ditolak. Dilarang memfasilitasi penjualan mariyuana, tembakau, atau zat terkontrol (kecuali untuk apotek berlisensi)."
Kenyataannya Amphetamine tidak melakukan hal-hal ini, dan menyatakan bahwa mengubah nama aplikasi akan merusak pengenalan mereknya dan berpotensi pengguna akan sulit menemukan pembaruan aplikasi ini di masa mendatang.
- Baca juga: Hadir Tahun 2021, iPad Baru Bakal Memiliki Layar Mini-LED
- Baca juga: Apple Siap Cetak Rekor Penjualan Produk iPhone 12
Apple diketahui dalam beberapa waktu lalu telah melakukan penolakan dari sejumlah pengembang aplikasi, termasuk Epic Games, Tile, Spotify membentuk grup yang disebut Koalisi untuk Keadilan Aplikasi. []
(Cherryn Lagustya)