APKCI Tolak Kehadiran KAMI di Balikpapan dan Provinsi Kaltim

Aliansi Pemuda Kaltim Cinta Indonesia (APKCI) tegaskan menolak kehadiran ataupun aktivitas organisasi KAMI di Balikpapan dan Kalimantan Timur.
Aliansi Pemuda Kaltim Cinta Indonesia (APKCI) tegaskan menolak kehadiran ataupun aktivitas organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur. (Foto: Tagar/Dok APKCI)

Jakarta - Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Kaltim Cinta Indonesia (APKCI) tegaskan menolak kehadiran ataupun aktivitas organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur.

Melalui Jubir APKCI, Umar Rizcy Maico Syahputtra menyebut aliansi pemuda ini juga mengecam keras provokasi yang dilakukan oleh para deklarator KAMI yang terjadi di beberapa daerah.

Kami melihat dan berpandangan bahwa narasi dan diksi yang dibangun oleh para tokoh KAMI juga provokatif dan dapat merongrong serta mengoyak rasa persatuan bangsa

"Kita dengan tegas menolak dan menentang segala bentuk aktivitas ataupun gerakan politik KAMI di Kalimantan Timur, karena kita melihat ini akan berpotensi memunculkan kegaduhan besar, bahkan perpecahan di tengah masyarakat Kaltim yang majemuk," kata Umar melalui siaran pers yang diterima Tagar, Kamis, 15 Oktober 2020.

Menurut mereka, organisasi itu dengan sengaja menunggangi aksi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang bertujuan untuk mendiskreditkan pemerintah.

Umar menegaskan, mahasiswa Kaltim menolak segala bentuk aktivitas dan gerakan politik KAMI di Balikpapan dan Kaltim. APKCI berpandangan, aktivitas itu berpotensi menimbulkan kegaduhan dan perpecahan di tengah masyarakat Kaltim.

"Jadi untuk apa ada gerakan-gerakan politik lagi, kita lihat deklarasi-deklarasi yang terjadi di Pulau Jawa dan kemarin di Sumatera Utara - Medan, bahwa contoh kehadiran KAMI menjadi kegaduhan di tengah masyarakat," ujarnya.

Saat ini, kata dia, masyarakat Kaltim tengah fokus menangani dampak pandemi Covid-19. Para mahasiswa itu enggan kalau konsentrasi warga menghadapi penyebaran corona menjadi terganggu dengan kehadiran KAMI.

"Kita tidak mau hal ini terjadi, masyarakat Kaltim itu cinta kedamaian, kondusif, dan saling menghargai. Masyarakat Kaltim saat ini juga sedang fokus bergotong-royong bersama lingkungan dan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata dia.

Umar menambahkan, narasi dan diksi yang digunakan oleh para tokoh KAMI cenderung bernuansa provokasi. Dia menilai, langkah itu dilakukan untuk mengoyak dan merongrong persatuan bangsa Indonesia.

"Kami melihat dan berpandangan bahwa narasi dan diksi yang dibangun oleh para tokoh KAMI juga provokatif dan dapat merongrong serta mengoyak rasa persatuan bangsa," ucap Umar.[]

Berita terkait
Delapan Petinggi KAMI yang Ditangkap, Ada Mantan Caleg PKS
Dari delapan petinggi KAMI yang ditangkap polisi, salah satunya yakni mantan caleg PKS pada Pemilu 2019 lalu.
IPW: Terus Bermanuver, Bukan Mustahil Gatot Ditangkap Rezim
Neta mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika nantinya Gatot mengalami hal yang sama seperti yang dialami Syahganda dan purnawirawan lainnya.
Gatot Nurmantyo Hendak Tiru Kejayaan Soeharto Pakai Isu PKI
Gatot dinilai ingin mendulang kesuksesan seperti Soeharto, melawan pemerintahan Presiden Jokowi dengan menggunakan isu G30S/PKI.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban