Apakah Kopi Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes?

Sejumlah penelitian mengungkapkan, bila minum kopi dalam jumlah tertentu bisa berpengaruh terhadap penderita diabetes.
Ilustrasi kopi hitam (Foto: Paxels/Burst)

Jakarta - Kopi menjadi salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Sejumlah penelitian mengungkapkan, bila mengonsumsinya dalam jumlah sedang bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2. Namun, ada juga yang menolak anggapan itu, dengan klaim kopi bisa meningkatkan ancaman diabetes.

Apakah kopi bisa mencegah risiko diabetes tipe 2?

Menurut penelitian, minum sebanyak 3-4 cangkir kopi dalam sehari dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga sekitar 25 persen, dibandingkan orang yang tidak minum, atau minum kurang dari dua cangkir sehari.

Sedangkan mereka yang menambah porsi minum kopi sebanyak 1 cangkir dari 3-4 cangkir per hari bisa memperoleh manfaat turunnya risiko diabetes tipe 2 sebanyak 11 persen dalam jangka 4 tahun.

Kopi yang dimaksud di sini kopi berkafein dan tanpa kafein, dengan perbedaan kecil dalam persentase penurunannya.

Kopi - KafeIlustrasi pria dan wanita sedang berbincang sembari menikmati kopi di kafe. (Foto: Pixanay)

Baca juga:

Mekanisme kopi pada diabetes dan metabolisme glukosa

Kopi mengandung prinsip polifenol yang disebut asam klorogenat (CGA). Penelitian telah menunjukkan bahwa CGA merangsang pengangkutan glukosa di otot rangka dengan mengaktifkan protein kinase yang diaktifkan 5'AMP. CGA disebut memiliki aktivitas antioksidan yang efektif.

CGA dalam kopi meningkatkan produksi inkretin, sekelompok hormon yang cenderung menurunkan kadar glukosa dalam tubuh. Selain itu, membantu mempertahankan homeostasis glukosa di hati, yang merupakan organ vital dalam penyimpanan glukosa.

Kopi HitamIlustrasi Kopi Hitam. (Foto: Pixabay/skeeze)

Pengaruh kopi pada sensitivitas insulin

Peradangan kronis adalah penyebab utama diabetes dan resistensi insulin. Dalam banyak studi observasi, konsumsi kopi dikaitkan dengan sekresi penanda anti-inflamasi tingkat tinggi yang cenderung menurunkan efek peradangan. Dengan demikian, dapat menurunkan risiko diabetes dan resistensi insulin.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan resistensi insulin adalah efek antioksidan kopi yang sangat bergantung pada derajat pemanggangan (untuk rasa, warna dan aroma kopi), dan aktivasi reseptor estrogen.

Kopi juga mengandung banyak senyawa fenolik dan non-fenolik seperti CGA, cafestol, dan kahweol yang menimbulkan efek antioksidan akibat mengonsumsi kopi. Semua sifat kopi ini membantu dalam penyerapan glukosa, manajemen homeostasis glukosa dan sensitivitas insulin yang menjelaskan, mengapa kopi diketahui dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Berita terkait
Aroma Kopi Segar Bikin Wanita Jomlo Bergairah
Aroma kopi segar ternyata dapat membangkitkan gairah wanita jomlo pada pria. Ah masa sih?
Lima Kedai Kopi Legendaris di Jakarta, Traveler Wajib Datang
Traveler wajib datang ke lima kedai kopi legendaris di Jakarta ini. Karena selain rasa, tempat itu memendam banyak cerita.
Penelitian Ungkap Efek Kafein Dicampur Alkohol Seperti Kokain
Mengonsumsi minuman berkafein tinggi yang dicampur dengan alkohol bisa memengaruhi kinerja otak seperti menggunakan narkotika jenis kokain.