TAGAR.id, Jakarta - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Aizuddin Abdurrahman menyatakan bahwa anggapan sikat gigi di siang hari bisa membatalkan puasa adalah tidaklah benar. Meskipun demikian, permasalahannya adalah ketika pasta gigi atau air yang digunakan secara tidak sengaja tertelan masuk ke tenggorokan.
Sebelumnya, dalam tulisan 15 Hal Ini Membatalkan Puasa Ramadan disebutkan boleh tidaknya menggosok gigi saat puasa masih menjadi kontroversi.
"Dalam bulan suci Ramadan ada beberapa hal yg perlu disesuaikan seperti menggosok gigi saat puasa tidak boleh ada yg tertelan baik air atau pasta giginya," ujar pria yang akrab disapa Gus Aiz kepada Tagar, Senin 6 Mei 2019.
Dia menganjurkan mengosok gigi sebaiknya dilakukan saat mandi pagi sebelum sahur. Meskipun sedang berpuasa tapi harus tetap melakukan rutinitas termasuk menjaga kesehatan, diantaranya menggosok gigi. Jika hal itu tidak dilakukan dikhawatirkan terjebak hukum makruh.
Menggosok gigi saat puasa tidak boleh ada yg tertelan, baik air atau pasta giginya.
"Makruh itu tidak diharamkan, tapi dikhawatirkan akan menganggu atau merusak puasanya," katanya.
Senada dengan Gus Aiz, Ustadzah Aini Aryani menerangkan saat berpuasa mulut adalah anggota tubuh yang memerlukan perhatian lebih, Karena menjadi pintu gerbang dari segala kebaikan yang dapat kita berikan kepada orang lain.
"Justru kita harus menjaga kesehatan mulut agar tidak bau yang membuat orang lain terganggu. Sebab, bila orang lain terganggu, maka kebaikan kita berkurang. Bahkan nabi sangat pantang mendatangi tempat umum ketika mulut berbau," Ujar Aini dalam acara Pepsodent Herbal Sahur Amal 2019, di Jakarta pada 2 Mei 2019.
Dia menambahkan bahwa hal yang utama adalah menjaga segala sesuatu yang kita konsumsi tetap memenuhi nilai halalan thayyiban. Harapannya jika hal itu sudah dipenuhi maka puasa yang kita jalankan menjadi sebuah amal yang sempurna dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. []
Baca juga: