Apa Perbedaan Imsak dan Subuh? Ini Penjelasannya

Waktu sahur umumnya akan diakhiri dengan imsak sebelum waktu subuh datang.
Ilustrasi doa (Foto: Tagar/Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Seluruh umat muslim dinajurkan untuk melaksanakan sahur selama bulan puasa ramadan. Waktu sahur umumnya akan diakhiri dengan imsak sebelum waktu subuh datang.

Beberapa kalender menambahkan waktu imsak beberapa menit sebelum adzan subuh. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita agar berhenti dari makan sahur. Tapi, ada juga sebagian orang yang baru benar-benar berhenti sahur saat adzan subuh berkumandang.

Lantas sebenarnya apa yang membedakan antara imsak dengan subuh?

Kata imsak berasal dari bahasa Arab yakni amsaka-yumsiku-imsaaka yang artinya menahan. Secara istilah, imsak merupakan waktu di mana seorang muslim yang sedang makan sahur harus menahan segala hal yang membatalkan puasa. Waktunya biasanya 10 hingga 15 menit sebelum adzan subuh.

Sedangkan subuh merupakan waktu berkumandangnya adzan yang menjadi penanda dimulainya pelaksanaan salat subuh. Lantas, apakah sebenarnya yang membedakan antara waktu imsak dengan subuh.

Pada dasarnya waktu imsak dan waktu subuh itu adalah hal yang sama. Yang membedakannya hanyalah penggunaan dari segi istilah saja. Subuh merupakan sebutan di bulan-bulan lain sementara kata imsak banyak digunakan di bulan Ramadan.

Puasa Dimulai Saat Imsak atau Saat Subuh?

Umumnya masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan waktu imsak untuk memulai puasanya. Artinya ketika sudah tiba jam yang ditetapkan pada jadwal, mereka umumnya benar-benar menghentikan makan dan minum serta hal-hal lain yang membatalkan puasa. Hal ini tidaklah benar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya:

“Makan dan minumlah kamu hingga tampak jelas benang putih dari benang hitam yakni fajar.”

Fajar yang dimaksud di sini adalah waktu salat subuh. Hal ini diperkuat dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Ibnu Umar dan Aisyah Radhiyallahu ‘anha, bahwasannya suatu malam Bilal mengumandangkan adzan. Rasulullah lalu berkata,

“Makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum beradzan. Dia tidak akan mengumandangkan adzan sampai terbit fajar.”

Menurut Imam An-Nawawi Rahimahullah, hadis tersebut menunjukkan bahwa umat Islam diperbolehkan untuk makan, minum bahkan berhubungan suami-istri serta hal-hal lain yang membatalkan puasa (namun tidak melanggar syariat) hingga terbit fajar.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, imsak sebenarnya hanyalah nama lain dari puasa. Di dalam Al-Qur’an Allah menggunakan 3 kata untuk menyebutkan puasa yakni shiyam, shaum dan imsak. 

Jadi berdasarkan pengertiannya memang benar ketika waktu imsak tiba, kita harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Artinya waktu puasa memang dimulai saat imsak tiba.

Kesalahan yang dilakukan umat Islam di negara kita adalah meletakkan waktu imsak sebelum adzan subuh. Ini merupakan hal yang salah karena imsak itu sebenarnya sama dengan dikumandangkannya adzan subuh. 

Jadi jika kamu melihat sudah memasuki jadwal imsak namun adzan subuh belum berkumandang, masih diperbolehkan untuk melanjutkan sahur.

Agar ibadah puasamu semakin berkah, kamu bisa mengisi kekosongan sebelum waktu imsak dan setelah sahur dengan hal-hal yang bermanfaat. Salah satunya adalah berbagi rezeki dengan memberikan makan sahur bagi mereka yang membutuhkan.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Empat Golongan Ini Boleh Tidak Puasa Ramadan
Ada pengecualian pada beberapa orang dengan kondisi tertentu, golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa pada bulan Ramadan. Ada empat golongan.
Berbuka Puasa dengan yang Manis, Inilah Resep Membuat Kolak Biji Salak
Kolak biji adalah salah satu menu takjil favorit di Indonesia.
Resep Es Pisang Ijo Khas Makassar, Cocok untuk Buka Puasa
Ini adalah menu buka puasa berupa minuman sekaligus makanan yang bercita rasa manis, gurih, dan segar.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.