Antraks Kembali Menyerang Gunungkidul?

Sejumlah hewan ternak mati tiba-tiba di Gunungkidul. Antraks kembali menyerang Gunungkidul?
Seorang warga menunjukkan penyakit di tangannya yang diduga antraks di Desa Toto Utara, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (24/11). (Foto: Antara/Adiwinata Solihin)

Gunungkidul - Seekor sapi mati mendadak kembali terjadi di Gunungkidul, Kamis 27 Juni 2019. Sapi itu milik warga Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul mencatat sampai saat ini sudah tujuh ekor sapi mati. Itu belum termasuk sapi yang mati terakhir. Dari tujuh bangkai yang sudah diteliti akibat penyakit antraks.

Kepala DPP Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, sapi yang mati terakhir sudah diambil sampel darah untuk diteliti di Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kulon Progo.

Sampai saat ini, DPP Gunungkidul masih menunggu hasilnya. Sehingga belum bisa memastikan apakah karena antraks atau sebab lain. "Yang jelas sapi yang mati tadi, merupakan anakan dari sapi yang mati akibat antraks," kata dia, Kamis 27 Juni 2019.

Menurut dia, sapi yang mati terakhir sudah dibakar lalu dikubur. "Tim sudah ke lokasi dan menyemprotkan disinfektan," kata dia.

Menurut dia, DPP Gunungkidul juga sudah melokalisir di daerah tersebut untuk membatasi hewan yang masuk dan keluar. "Vaksinasi sudah kita lakukan di daerah itu," ujar dia.

Dia mengakui, kasus antraks di Gunungkidul menjadi perhatian serius. Pemkab mencatat ada tujuh dusun di tiga desa masuk zona merah antraks. "Tujuh dusun jadi zona merah, ini menjadi perhatian serius," kata dia.

Zona merah itu yakni Dusun Grogol I, Grogol II, Grogol III, Grogol IV, Grogol V di Desa Bejiharjo, Dusun Kajar 3 (Desa Karangtengah) dan Dusun Tawarsari (Desa Wonosari).

Untuk zona kuning atau atau warning antraks ada sembilan dusun. Meliputi Dusun Grogol VI, Gunungsari, Banyubening I, Banyubening II dan Dusun Kulwo (Desa Bejiharjo), Dusun Kedung I, Kedung II (Desa Karangtengah), Dusun Budegan I, Budegan II (Desa Piyaman) dan Dusun Selang II (Desa Selang).

Dari segi populasi, di zona merah terdapat 389 ekor sapi, 928 ekor kambing, 10 ekor domba. Zona kuning ada 839 ekor sapi, 1852 ekor kambing dan 30 ekor domba.

"Semua hewan di zona merah dan zona kuning sudah diberi vaksin," kata dia.

Kementrian Pertanian RI memberi 5.000 dosis vaksin antraks untuk Gunungkidul. Dari 5.000 dosis ini bisa digunakan untuk pemberian vaksin 10.000 hewan ternak. Petugas yang dilibatkan untuk vaksinasi sebanyak 91 orang.

Kepala Seksi Kesehatan Veteriner, Dinas Pertanian Pangan Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, ribuan ternak disuntik antibiotik sebelum divaksin antraks. Tujuannya untuk memastikan kondisi hewan sehat sehingga saat divaksin tidak terkena efek samping.

"Karena kalau divaksin antraks saat kondisi hewan tidak sehat bisa menyebabkan kematian," kata Retno. 

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.