Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Keruk Drainase

Pemkot Surabaya melakukan pengerukan saluran dan melakukan perantingan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem akibat La Nina.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memantau normalisasi saluran untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. (Foto: Tagar/Pemkot Surabaya)

Surabaya - Peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang cuaca ekstrem akibat La Nina menjadi perhatian Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Risma bersama jajaran Pemerintah Kota Surabaya melakukan normalisasi drainase dan juga perantingan selama dua hari terakhir.

Untuk menormalisasi drainase, Risma mengerahkan alat berat. Satu per satu alat berat serta dump truk datang menjemput endapan sampah yang berhasil dikeruk. 

Jadi, setelah kami hitung semuanya, hasil pembersihan saluran kemarin sebanyak 22 dump truk.

“Jadi ini tolong dikeruk ya bu, panggilkan alat berat. Kalau yang bagian ini tolong di tutup saja,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Minggu, 11 Oktober 2020.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan bersama Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya bekerja sama untuk membersihkan sampah di sejumlah saluran. 

“Jadi, setelah kami hitung semuanya, hasil pembersihan saluran kemarin sebanyak 22 dump truk. Hasil di Saluran Pegirian 8 dump truk sampah dan di Kampung Seng 14 dump truk sampah,” kata Erna.

Menurut Erna, hasil pembersihan dan pengerukan sampah di saluran Kampung Seng memang banyak karena di samping-samping saluran itu ada rumah-rumah yang belakangnya dapur. Biasanya, warga membuang sampahnya langsung ke saluran itu.

“Sebenarnya sudah rutin kami bersihkan setiap 3 bulan sekali. Tapi ya gitu, airnya sampai tidak kelihatan karena dari saking banyaknya sampah,” kata dia.

Untuk itu, Erna berharap ke depannya harus digiatkan lagi sosialisasi untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke saluran air. Sebab, apabila saluran ini tersumbat sampah, maka bukan tidak mungkin nanti akan terjadi genangan di kawasan tersebut dan yang rugi nanti warga sendiri.

“Jadi, ke depannya harus diubah gaya hidupnya, tidak membuang sampah lagi ke saluran itu, supaya nanti kalau musim hujan salurannya lancar tidak tersumbat sampah,” kata dia.

Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menambahkan pembersihan saluran akan terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya, apalagi menjelang musim hujan. Menurutnya, pembersihan ini sangat penting supaya saluran air dapat berjalan normal atau tidak ada sumbatan.

Ia juga berharap warga bisa ikut serta menjaga kebersihan di wilayahnya masing-masing. Bahkan, ia berharap kerja bakti rutin di setiap wilayah harus terus diaktifkan, apalagi menjelang musim hujan ini.

“Jadi, kesadaran warga juga sangat dibutuhkan untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitarnya, supaya nanti kalau musim hujan tidak ada lagi saluran yang tersumbat. Kerja bakti rutin harus segera dilakukan. Kami mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan wilayahnya masing-masing,” ucapnya. []

Berita terkait
Cuaca Buruk, Nelayan Aceh Diminta Berhati-hati
Panglima Laot Aceh mengimbau para nelayan memperhatikan cuaca buruk yang saat ini sedang melanda Aceh.
Cuaca Ekstrem dan Longsor Landa Bali, 1 Orang Meninggal
BPBD Bali mendata sejumlah daerah diterjang cuaca ekstrem dan menyebabkan longsor, banjir, serta pohon tumbang.
Prakiraan Cuaca Jakarta, Minggu 11 Oktober 2020
BMKG menyampaikan peringatan dini cuaca potensi hujan yang akan turun di sebagian wilayah DKI Jakarta pada Minggu, 11 Oktober 2020.