Jakarta - Baru saja gajian tetapi gaji langsung habis? Bagi yang pernah mengalaminya pasti kebingungan bagaimana hari-hari berikutnya ada hal mendesak tetapi tidak memiliki uang. Jika Anda berpikir untuk meminjam uang kepada orang lain, tentu salah. Itu hanya akan membuat pengeluaran Anda semakin banyak.
Maka dari itu, diperlukannya anggaran per bulan. Pencatatan pemasukan dan pembagian uang sebelum melakukan pembelian atau menggunakan uang itulah yang disebut anggaran per bulan. Sehingga, uang tidak lenyap seketika karena tidak adanya penghitungan.
Selain itu, perencanaan anggaran yang baik, Anda perlu memiliki pola pikir yang matang agar dapat menahan godaan dari berbelanja yang tidak perlu. Berikut tips pola pikir rasional agar pengeluaran tetap pada anggaran.
1. Nilai vs harga barang
Jika itu bukan sesuatu yang Anda butuhkan, luangkan waktu seminggu untuk memikirkannya. Pertimbangkan manfaatnya untuk Anda dan apakah akan mengacaukan tujuan pengeluaran bulan itu. Dibanding melihat harga, cara yang tepat untuk menahan diri membeli barang yang belum dibutuhkan adalah nilainya bagi Anda. Bermanfaat atau tidak.
Menimbang manfaatnya di sini untuk memastikan keinginan Anda itu menambah nilai dalam hidup atau justru membebani anggaran. Jika setelah seminggu Anda melupakannya, itu berarti Anda sebenarnya tidak membutuhkannya.
2. Hindari menghabiskan uang lebih dari yang Anda miliki
Terlilit hutang bisa menjadi lingkaran setan yang sulit untuk dihilangkan. Anda akhirnya menghabiskan lebih banyak bunga jika Anda menunda membayarnya dan tidak ada sisa untuk menabung.
Jika Anda tidak mampu membeli sesuatu yang Anda inginkan, tunda hingga uangnya terkumpul. Jika Anda ingin pergi berlibur, rencanakanlah. Simpan pemasukan Anda secara teratur agar tidak membuang anggaran Anda.
3. Anggaran ke nol (budget to zero)
Penganggaran ke nol (budget to zero) berarti ketika Anda membuat anggaran Anda, pendapatan Anda dikurangi pengeluaran Anda hingga hasilnya nol.
Pendapatan - pengeluaran = Rp 0
Dengar menganggarkan nol, Anda membagi pemasukan ke dalam beberapa pos seperti tabungan, dana darurat, kebutuhan sehari-hari, hingga untuk investasi.
Penganggaran ke nol tidak berarti menghabiskan setiap uang yang Anda miliki. Itu juga tidak berarti bahwa Anda terjebak dengan pembagian atau pos keuangan untuk bulan itu. Sebaliknya, ini adalah metode yang bagus untuk memulai program tabungan dengan memasukkan tabungan Anda ke dalam anggaran Anda dan menjaga agar anggaran itu tetap fleksibel.
4. Berkomitmen tidak berbelanja
Ini kadang-kadang disebut sebagai pembekuan pembelanjaan yaitu komitmen untuk tidak membelanjakan uang untuk apa pun yang bukan keharusan.
Mungkin tampak intens tetapi ini adalah cara yang sangat efektif untuk menghilangkan kebiasaan berbelanja dan mengubah pola pikir Anda seputar uang.
Mulailah dengan mengidentifikasi secara tertulis apa yang memenuhi syarat sebagai kebutuhan dan berapa lama Anda harus memegang komitmen. Coba dari seminggu lalu sebulan hingga akhirnya Anda terbiasa untuk menahan diri dari berbelanja dan menggunakan uang dengan lebih terarah.
5. Berhenti berlangganan
Apakah Anda sedang berlangganan layanan atau aplikasi musik, tontonan, atau bacaan? Sebenarnya tidak ada salahnya untuk berlangganan pada hal yang bersifat hiburan, tetapi pertimbangkan juga apabila keuangan Anda menipis, prioritaskan yang lebih penting.
Anda bisa mencari hiburan lain yang lebih murah atau tanpa biaya sama sekali. Seperti patungan dengan teman, meminjam milik orang lain, atau menahannya hingga uang Anda cukup.
6. Rencanakan makanan Anda
Merencanakan makanan Anda dan berpegang pada daftar belanjaan adalah cara termudah untuk menghemat pengeluaran. Dengan merencanakan apa yang Anda butuhkan untuk minggu ini, Anda tidak akan membeli barang-barang berlebihan.
7. Bandingkan merek
Satu produk pasti memiliki pesaing, sehingga yang menjual produk itu bukan hanya dari satu toko. Prinsip dari berhemat adalah mendapatkan barang dengan harga terendah tetapi tetap bermanfaat dan kualitasnya bagus.
Maka, tidak ada salahnya membandingkan produk yang sama dengan merek toko lain. Jika Anda bersikeras membeli pada toko terkenal yang menjual produk itu dengan harga mahal sedangkan uang Anda tidak mencukupi maka tujuan anggaran tidak terpenuhi.
Tanyakan pada diri Anda, apakah produk dari toko itu benar-benar sepadan dengan harganya?
Namun, terkadang tidak mengapa membayar sedikit ekstra untuk barang berkualitas yang tidak perlu Anda ganti sesering mungkin. []
(Sekar Aqillah Indraswari)
Baca Juga
- Jarang Diketahui, Begini Asal Muasal Mata Uang Kripto
- Mengenal Game NFT, Main Game dibayar Uang Kripto
- 4 Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa
- Lima Tips Perencanaan Keuangan Menuju Pernikahan