Antara Janji dan Realisasi, Program Rumah DP Nol Rupiah Anies Baswedan

Pada kampanye Pilkada 2017 lalu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjanjikan akan membangun rumah DP Rp 0 untuk warga DKI Jakarta.
Samawa tengah dalam proses konstruksi di Klapa Village, dekat TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. (Foto: Tagar/Morteza)

Jakarta, (Tagar 5/12/2018) - Pada kampanye Pilkada 2017 lalu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjanjikan akan membangun rumah tanpa uang muka alias DP 0 Rupiah untuk warga DKI Jakarta.

Kini Anies telah menjabat sebagai orang nomor 1 di DKI sejak dilantik pada Oktober 2017. Sesuai dengan komitmen awal, Anies Baswedan tengah berupaya memenuhi program DP 0 Rupiah yang dicanangkan sejak awal.

Solusi rumah warga atau lebih dikenal dengan Samawa, tengah dalam proses konstruksi  di Klapa Village, dekat TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Proses pendaftaran Samawa di Walikota Jakarta Timur sudah berlangsung sejak 1 November kemarin, dan telah berakhir pada 21 November 2018.

"Antusiasme warga Jakarta sangat besar dalam memperoleh kredit jangka panjang Samawa. Pemohon Samawa bahkan mencapai angka 2.000 orang di seluruh Jakarta, padahal unit yang disediakan oleh Pemprov DKI hanya berkisar diangka 780 unit," ucap Riri pejabat Sudin Perumahan dan Gedung Pemda Walikota Jakarta Timur saat ditemui Tagar News Selasa, (4/12).

Riri mengatakan, saat ini unit rusun Samawa memang belum terjual habis. Hanya saja, sedang memasuki tahap seleksi berkas pemohon. 

"Selanjutnya harus ada surat keterangan belum memiliki rumah dari Lurah di Jakarta, lalu gaji 4-7 juta per bulan, Samawa diprioritaskan bagi yang sudah  berkeluarga, dan KTP minimum telah tinggal di DKI selama 5 tahun," jelasnya.

Seperti diketahui, program DP 0 Rupiah Anies yang berwujud rumah susun nantinya akan berdiri paling awal. Nantinya Samawa akan bertetangga dengan 4 tower hunian jenis apartement yang masih satu kawasan di Klapa Village yang memiliki luas total 1,4 Ha. 

"Diperkirakan akan jadi pada pertengahan tahun 2019," ucap Riri.

Putri, staff marketing Klapa Village menerangkan, jika warga DKI ingin membeli hunian di Jakarta Timur, masih ada 4 tower yang belum dibangun bersebelahan persis dengan Samawa.

"Untuk DP 0 Rupiah sudah habis, karena hanya dibuat 1 tower. Kalau apartement harus pakai DP. Untuk 1 meter itu harganya 16 juta. Tinggal dikalikan saja, jika minat yang tipe 21 atau tipe 36. Kalau tipe 36 sekitar 570 juta-an," jelasnya.

Dia menyebutkan, bahwa apartement dikelola oleh swasta dan tidak mendapat subsidi. Lingkungannya sama dengan DP 0 Rupiah, yang membangun juga sama, kontraktor dan developernya juga sama.

SamawaSamawa tengah dalam proses konstruksi di Klapa Village, dekat TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. (Foto: Tagar/Morteza)

Tanggapan Warga

Diego Armando, warga DKI yang bermukim di Matraman, Jakarta Timur, mengatakan bahwa dirinya kurang berminat untuk menghuni Samawa, karena tidak seperti yang dibayangkan saat kemarin digemborkan Anies pada proses kampanye Pilkada 2017.

"Dalam bayangan saya adalah satu bangunan yang berdiri di atas tanah, itu baru rumah. Kalau berbentuk rusun mungkin saja sulit untuk dijual lagi, takut mengalami penurunan harga saat akan dijual," ucapnya.

Menurut pria yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung itu, sosialisasi penjualan Samawa terhadap warga cenderung minim. 

"Tidak dari Kecamatan langsung memberitahukan kepada warganya. Mungkin hanya orang tertentu saja yang tahu dengan penjualan rumah DP 0 Rupiah," kata dia.

Ayah satu anak itu justru merisaukan, bila pemukiman padat penduduk di sepanjang bantaran kali Ciliwung suatu saat nanti akan digusur oleh Pemprov DKI. 

"Warganya mau direlokasikan ke mana lagi, kalau suatu saat nanti bakal kena gusuran," tukasnya.

Sementara itu, Aji Pangarso yang telah bermukim di kawasan Pondok Kelapa sejak 20 tahun lalu, menyayangkan sikap Gubernur DKI dan Sandi yang pada saat berkampanye menyebut kata rumah. 

Lebih lanjut Aji menerangkan, untuk tanah di Jakarta saja saat ini harganya sangat mahal. Andai terealisasi program Anies, pasti jangka waktu akan sangat panjang dan cicilannya cukup besar. "Jika kita berbicara konteks rumah, pasti dia berdiri di atas tanah bentuknya, bukan rusun atau apartement flat. Bayangan saya adalah rumah yang berdiri di atas tanah, yang ada pekarangan ataupun tidak ada pekarangan, itu tidak masalah. Bukan berbentuk gedung," ujarnya.

Lebih lanjut Aji menerangkan, untuk tanah di Jakarta saja saat ini harganya sangat mahal. Andai terealisasi program Anies, pasti jangka waktu akan sangat panjang dan cicilannya cukup besar. 

"Ada DP 0 Rupiah pasti pilihannya sudah ditentukan oleh Pemerintah di mana tempatnya. Karena kita tahu tanah di Jakarta mahal banget dan lokasinya di luar. Jadi saya memilih tidak ikut program itu," tegas dia.

Hunian Samawa yang berlokasi di Jakarta Timur akan dibangun setinggi 21 lantai dengan total 780 hunian. Unit rusun ini dibagi dalam 2 tipe, yakni tipe studio 21 dan two bed room tipe 36.

Untuk membeli tipe 21 rentang harganya antara Rp 184 juta hingga Rp 213 juta. Sementara untuk tipe 36 dengan rentang harga Rp 304 sampai dengan 310 juta. Cicilan Rp 2,1 juta-Rp 2,6 juta. Pemukim harus membayar cicilan maksimal selama 20 tahun.

Nantinya, Samawa akan dilengkapi juga dengan fasilitas seperti ruang serbaguna, sekolah taman kanak-kanak, toko dan mushala. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.