China - Anjing pertama yang dites positif terkena virus Corona diketahui telah mati di Hong Kong. Anjing jenis pomeranian itu mati setelah terlihat sembuh dan didapatkan hasil negatif dari Covid-19.
Departemen mengetahui dari pemilik bahwa anjing itu telah meninggal pada 16 Maret 2020.
Seperti diberitakan South China Morning Post, diketahui anjing berusia 17 tahu itu mati pada Senin, 16 Maret 2020, setelah dikembalikan ke rumah kepada pemiliknya setelah karantina pemerintah dan tes negatif virus Corona.
Anjing itu milik seorang wanita berusia 60 tahun yang sembuh dari virus Corona. Ia menolak mengizinkan Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (AFCD) untuk melakukan otopsi pada hewan peliharaannya.
"Departemen mengetahui dari pemilik bahwa anjing itu telah meninggal pada 16 Maret 2020. Pemilik mengatakan dia tidak mau (mengizinkan) otopsi untuk memeriksa penyebab kematian," ucap AFCD.
Anjing itu kembali ke rumah pada hari Sabtu, 14 Maret 2020, setelah diisolasi di sebuah fasilitas pemerintah sejak Rabu, 26 Februari 2020.
Seperti diberitakan The Morning Post, para dokter menggunakan sampel hidung, mulut, dan darah untuk berulang kali menguji virus Corona pada anak anjing itu dalam karantina.
Tes darah menunjukkan hasil negatif pada Kamis, 12 Maret 2020, yang berarti tidak ada antibodi terkait virus Corona yang ditemukan dalam sistem anjing. Tetapi, pihak berwenang setempat mengatakan hasil itu tidak selalu berarti anjing itu tidak terinfeksi.
"Diketahui dalam beberapa kasus infeksi manusia tanpa gejala atau ringan dengan jenis virus Corona lain bahwa antibodi mungkin tidak selalu berkembang," kata AFCD.
Pom dianggap sebagai kasus pertama penularan virus dari manusia ke binatang, pejabat Hong Kong percaya pemiliknya meneruskan virus tingkat rendah.[]