Anies Tarik Rem Darurat, DKI Kembali PSBB Ketat Mulai 11 Januari

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menarik rem darurat untuk menekan laju persebaran Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria saat konferensi pers virtual dalam akun Youtube Pemprov DKI, Sabtu, 9 Januari 2021. (Foto: Tagar/Pemprov DKI)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menarik rem darurat untuk menekan laju persebaran Covid-19. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Jakarta ini akan dimulai pada 11 hingga 25 Januari 2021.

"Kami memutuskan untuk menarik rem darurat dan memberlakukan PSBB hingga 25 Januari 2021," ujar Anies dalam konferensi pers virtual di akun YouTube Pemprov DKI, Sabtu, 9 Januari 2021.

Anies mengatakan, keputusan pemberlakuan PSBB ketat ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 19 Tahun 2021 dan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2021, serta untuk menindaklanjuti keputusan pemerintah pusat yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021.

Kami memutuskan untuk menarik rem darurat dan memberlakukan PSBB hingga 25 Januari 2021.

"Kami sangat mendukung keputusan pemerintah pusat untuk mengetatkan pembatasan sosial secara integral di wilayah Jabodetabek dan juga beberapa wilayah lainnya di Jawa dan Bali. Maka, kini kita bisa melakukan pengawasan, pembatasan secara simetris, bersama-sama," kata Anies.

Anies menjelaskan, DKI kembali menerapkan PSBB ketat lantaran situasi Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir cenderung mengkhawatirkan. Menurutnya, saat ini DKI Jakarta sedang berada dalam kasus aktif tertinggi di angka 17.383.

"Saat ini, kita sedang berada di titik kasus aktif tertinggi selama ini yaitu di kisaran angka 17.383. Kasus aktif adalah jumlah orang yang saat ini berstatus positif Covid-19 dan belum dinyatakan sembuh, baik yang dirawat di fasilitas kesehatan maupun di dalam isolasi mandiri,” jelas Anies.

Anies mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 kali ini terjadi akibat adanya libur panjang Natal dan Tahun Baru pada Desember 2020. Menurutnya, kondisi ini memicu terjadinya kenaikan kasus aktif dan berpotensi mendekati ambang batas kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit.

"Sebenarnya, mengapa pembatasan diperlukan? Karena, kecepatan pemerintah menambah kapasitas fasilitas kesehatan tidak boleh lebih lambat daripada kecepatan penambahan kasus. Setiap penambahan kapasitas tempat tidur membutuhkan penambahan tenaga kesehatan, penambahan peralatan, dan obat-obatan," ungkap Anies.

Berikut penjelasan Anies terkait aturan selama PSBB di Jakarta.

1. Perkantoran harus menerapkan Work From Home atau bekerja dari rumah sebesar 75 persen.

2. Kegiatan proses belajar mengajar masih dilakukan secara jarak jauh.

3. Sektor konstruksi dan sektor esensial bisa berjalan 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

4. Pusat perbelanjaan hanya beroperasi sampai pukul 19.00 WIB.

5. Restoran hanya menerima dine-in sampai pukul 19.00 WIB dengan kapasitas 25 persen. Namun, untuk take away diperbolehkan buka 24 jam atau sesuai jam operasional.

6. Tempat ibadah hanya berkapasitas 50 persen.

7. Fasilitas umum dan semua kegiatan sosial budaya dihentikan sementara.

8. Transportasi umum dengan pembatasan kapasitas dan hanya beroperasional hingga pukul 20.00 WIB.

Anies menambahkan, peraturan lebih detail terkait apa saja yang dibatasi selama PSBB berlangsung tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) dan Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI. [] (Amalia Amriati Fajri)

Berita terkait
Warganet Twitter Geram dengan Kinerja Anies Baswedan
Warganet Twitter desak pihak yang bertanggungjawab untuk menangkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Risma Ratu Drama di Tengah Pendukung Militan Anies Baswedan
Trending Twitter #RismaRatuDrama menyusul aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di kawasan Thamrin Jakarta menemukan tiga orang gelandangan.
Tahun 2020, Anies Baswedan Gubernur Paling Berisik di Medsos
Dari daftar 10 kepala daerah yang diperbicangkan, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menjadi gubernur paling berisik di medsos.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.