Anies: Perkembangan Situasi Pandemi Covid-19 di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan terkait perkembangan situasi pandemi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta yang kini mulai menurun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Tagar/Instagram/aniesbaswedan)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan terkait perkembangan situasi pandemi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta yang kini mulai menurun dari sebelumnya. 

Ia mengatakan sederat informasi, pertama kasus Covid-19 yang sudah menurun dari 113 ribu menurun hingga 19 ribu kasus aktif lebih rendah dari bulan Februari 2021.

"Pertama, berita baik. Alhamdulillah, atas izin Allah, kasus aktif di Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada tanggal 16 Juli, kini telah turun menjadi 19 ribu kasus aktif. Ini artinya sudah lebih rendah dari puncak gelombang pertama di bulan Februari lalu," tulis Anies dalam akun Instagramnya, Minggu, 1 Agustus 2021. 


Kita masih berada dalam PPKM Level 4 jangan lengah walau keadaan sudah jauh membaik daripada beberapa minggu lalu terus kurangi mobilitas terus jaga prokes terus saling jaga dan saling bantu.


"Kedua, berita baik lainnya. Pada tanggal 14 Juni lalu Bapak Presiden Jokowi memberikan target 7,5 juta vaksinasi dosis pertama di Jakarta harus tuntas di bulan Agustus," ujarnya.

Target yang diberikan Jokowi, kata Anies, telah tercapai dan lebih cepat satu bulan dari jadwal, hal ini tidak terlepas dari kerja sama semua pihak.

"Alhamdulillah, hari ini, tanggal 31 Juli, target itu telah tercapai, 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta. Lebih cepat satu bulan dari jadwal," ujarnya.

Ketiga, lanjut Anies, karena telah begitu banyak warga di Jakarta yang telah divaksinasi, maka sekarang sudah bisa lihat data nyata efektivitas vaksin di lapangan.

"Dari 4,2 juta orang KTP DKI yang sudah divaksin minimal dosis 1, ada 2,3 % yang tetap terinfeksi. Sebagian besar tidak bergejala atau hanya bergejala ringan," ucapnya. 

"Dari 4,2 juta orang itu sekitar 0,013 % meninggal karena Covid, atau kira-kira 13 kasus per 100 ribu penduduk. Dengan tingkat kematian kasus dari orang yang sudah divaksin menurun sampai kurang dari 1/3 CFR belum divaksin," katanya.

Terbukti, kata Anies, vaksin bisa mengurangi risiko keparahan dan kematian. Karena itu vaksin harus menjadi bagian dari ikhtiar bersama dalam menjaga keselamatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar. 

Keempat, lanjut Anies, dengan melihat data-data efektivitas vaksin tadi, dan dengan melihat capaian dan kecepatan pemberian vaksin di Jakarta, pihaknya memutuskan perlu adanya pelonggaran.

"Maka kami memutuskan vaksin perlu menjadi bagian dari pembatasan maupun pelonggaran berbagai kegiatan ekonomi dan kegiatan publik di Jakarta. Sebelum kegiatan dimulai, setiap pelaku di sektor apapun harus #VaksinDulu," ujarnya. 

Maka, lanjut Anis, bagi masyarakat yang belum vaksin, segera daftarkan diri lewat aplikasi JAKI atau tanya ke faskes terdekat untuk segera vaksin. 

"Kita masih berada dalam PPKM Level 4. Jangan lengah walau keadaan sudah jauh membaik daripada beberapa minggu lalu. Terus kurangi mobilitas, terus jaga prokes, terus saling jaga dan saling bantu," kata Anies. []

Berita terkait
Anies Diperiksa KPK Atas Kasus Pengadaan Tanah di Munjul
Ketua KPK mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan diperiksa dalam kasus korupsi pengadaan tanah di Munjul, Jakarta Timur.
Anies Baswedan: Kejaksaan RI Terus Menjaga Integritas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan selamat Hari Bhakti Adhyaksa ke-61 diharapkan Kejaksaan erus menjaga integritas dan kredibilitas.
Anies: Kita Harus Rayakan Iduladha 2021 Penuh Keterbatasan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa di tahun 2021, masyarakat kembali merayakan Iduladha dalam masa pandemi dan keterbatasan.