Anies Baswedan Balas PSI Soal Hubungan DKI dan Pusat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menepis kritik PSI yang menilai Pemprov DKI miskoordinasi dengan Pemerintah Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa peserta saat membuka kegiatan olahraga sepeda santai Gowes Bareng Bang Anies dan Bang Anwa di Kanal Banjir Timur (KBT), Malaka Sari, Jakarta Timur, Minggu, 15 Desember 2019. (Foto: Antara/Suwandy)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menepis kritik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menilai Pemprov DKI miskoordinasi dengan pemerintah pusat dalam sejumlah program. Anies lalu membalasnya dengan menyebutkan PSI mengkritik, tapi tidak mengetahui faktanya.

"Tidak ada (miskoordinasi), semuanya dibicarakan terus kok. Cuman karena dia tidak dengar aja," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Kamis 6 Februari 2020.

Terkait revitalisasi Monas, misalnya, Anies menyatakan telah berkoordinasi kepada Menteri Sekretariat Negara dalam rapat Komisi Pengarah Medan Merdeka. Mantan Mendikbud ini menyampaikan, rapat menyimpulkan proyek senilai Rp 64,4 miliar tak bertentangan dengan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1995.

"Kesimpulannya, ini sejalan dengan Kepres. Kedua, Komisi Pengarah mengapresiasi karena yang terjadi adalah penambahan ruang terbuka hijau di kawasan Monas," ujar Anies.

Berkenaan dengan pagelaran internasional balapan formula-e, Anies juga menegaskan Pemprov DKI berkoordinasi dengan Pusat. Meski, hasil rapat terakhir, kata dia, Istana tidak mengizinkan balapan itu digelar di kawasan Monas.

Kesimpulannya, ini sejalan dengan Kepres.

"Sebagian anggota Komisi berpandangan, jangan menggunakan kawasan Monas. Kami sampaikan: baik kalau begitu," tuturnya.

Dengan terjadinya perubahan ini, Anies menghubungi pengelola formula-e dan organisasi pembalapnya. Bahkan, pengelola menanggapi santai terkait putusan ini. 

"Dan sore ini tim mereka sudah dalam perjalanan ke Jakarta, untuk menentukan lokasi," ujar mantan Rektor Paramadina itu.

Seperti diberitakan Tagar sebelumnya, PSI memandang Pemprov DKI tidak berkoordinasi dengan pemerintah pusat sejauh ini. Salah satu contohnya, Pemprov DKI merevitalisasi kawasan Monas tanpa izin Mensetneg sebagai Ketua Komisi Pengarah hingga mengakibatkan berhentinya proyek.

Pada 5 Februari 2020, Pemprov DKI akhirnya mendapatkan lampu hijau setelah sepekan proyek terhenti. Meski begitu, PSI menilai izin kelanjutan proyek seharusnya bisa didapatkan lebih cepat jika komunikasi keduanya baik.

"Artinya kalau pemberhentian ini lama, berarti ada komunikasi yang buruk antara Pusat dan Pemerintah DKI. Harusnya ini cepat selesai jika ada komunikasi yang baik antara keduanya," kata Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad kepada Tagar, Rabu, 5 Februari 2020.

Baca juga:

Berita terkait
Sengkarut Revitalisasi Monas, Anies Baswedan Membisu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membisu seribu bahasa dihadapkan kepada sengkarut revitalisasi Monas dengan pemerintah pusat.
Anies Baswedan Klaim Revitalisasi Monas Berlanjut
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat yakin proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas) bakal berlanjut tanpa kendala.
Kontroversi Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur DKI
Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selalu menuai banyak kontroversi dari sejumlah kebijakan yang ditelurkannya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.