Anggota Paskibraka Bandung Ikut Hari Kemerdekaan

Berharap melalui Paskibraka bisa memuluskan cita-citanya, Puspita Aini pun tekun latihan sejak Februari 2020 tapi pandemi menghadang harapannya
Puspita Aini ketika mengikuti latihan Paskibra (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Namanya Puspita Aini, 17 tahun, salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal SMA 5 Kota Bandung. Ia bercerita upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 kali ini terasa sangat berbeda karena adanya pandemi Covid-19. 

Puspita bercerita sambil bersandar di tembok aula SMA 5 Kota Bandung yang siang itu sepi karena tidak ada aktivitas. Ia mengaku sangat sedih karena upacara HUT RI ke-75 kali ini tak semeriah tahun sebelumnya. Tak banyak anggota Paskibra yang upacara di sekolah, tak ada banyak teman-teman yang menyaksikan langsung ia ikut ambil bagian di upacara, dan tak ada kemeriahan lainnya yang akan dirasakan di sekolah saat upacara HUT RI ke-75. 

“Sedih banget, rasanya upacara HUT RI ke-75 sangat berbeda jauh, tak semeriah tahun kemarin saat tak ada pandemi Covid-19,” tuturnya kepada Tagar saat ditemui di SMA 5 Kota Bandung, Jumat 14 Agustus 2020. 

puspita latihan paskibraPuspita bersama-sama teman-teman saat latihan Paskirba (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

1. Puspita Mengaku Bersungguh-sungguh Berlatih Biarpun Belum Dipilih

Ia merasa latihan berbulan-bulan, terasa sedikit percuma. Bagaiman tidak sedih? Hampir semua anggota Paskibra itu latihan mulai awal Februari 2020. Persiapan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya, dari persiapan fisik dan lain sebagainya. 

“Sedih lah, saat awal latihan itu sama teman-teman anggota Paskibra lain awalnya tak kenal. Setelah sering bertemu, latihan jadi kenal semuanya, tapi diakhir upacara HUT RI kali ini kemungkinan anggota Paskibra yang turun sedikit, dibatasi. Ya sedih lah,” ungkap Puspita dengan wajah sedihnya. 

Puspita pun menjelaskan bagaimana upacara HUT RI ke-75 nanti.  Sebenarnya sampai hari ini (Jumat, 14 Agustus 2020) belum ada keputusan akhir siapa saja yang akan turun menjadi Paskibra untuk di SMA 5 Kota Bandung atau perwakilan sekolah yang akan ikut ambil bagian untuk menjadi Paskibraka di Balai Kota Bandung. Mengingat ada pandemi Covid-19, anggota perwakilan atau yang akan dikirim termasuk yang upacara di sekolah masing-masing pun semua dibatasi, karena ada kekhawatiran Covid-19. 

“Keputusan siapa saja yang akan turun (upacara di sekolah atau mewakili sekolah) masih belum tahu pastinya, yang jelas akan ada dua orang saja perwakilan SMA 5 Kota Bandung untuk upacara di Balai Kota Bandung. Kemungkinan besar saya ikut upacara di sekolah saja, tapi ya tidak tahu juga karena belum pasti,” jelas dia. 

Meskipun tidak ada kepastian siapa perwakilan dan siapa yang akan upacara di sekolah (SMA 5 Kota Bandung), Puspita mengaku ia tetap bersungguh-sungguh berlatih, termasuk anggota lainnya, adik kelas atau junior-nya di Paskibraka SMA 5 Kota Bandung. 

“Latihan ya tetap latihan maksimal walaupun belum tentu turun, sama seperti yang lainnya, latihan harus tetap maksimal,” tegas dia. 

puspita latihan bersamaPuspita Aini saat berlatih bersama-sama anggota Paskibraka lain (Foto:Tagar/Fitri Rachmawati)

2. Upacara HUT Kemerdekaan RI Secara Virtual

Rencananya tambah Puspita, upacara HUT RI ke-75 di SMA 5 Kota Bandung masih tetap diadakan hanya saja upacara dilakukan secara virtual. Anggota Paskibra pun sepertinya hanya 5 orang saja, dan hanya beberapa pejabat di sekolah yang datang menyaksikan upacara secara langsung. Selebihnya, sebagian guru (guru yang usianya berisiko terkena Covid-19) dan hampir seluruh siswa-siswi SMA 5 Kota Bandung menyaksikan upacara HUT RI ke-75 secara daring di rumah masing-masing. 

“Yang upacara di sekolah hanya 5, dan 2 orang yang akan mewakili sekolah di Balai Kota Bandung. Semua dibatasi karena ada pandemi Covid-19,” kata dia. 

Walaupun semua serba terbatas, setidaknya masih ada upacara HUT RI, dan mudah-mudahan upacara HUT RI yang ke-75 nanti tetap khidmat meskipun ditengah pandemi Covid-19, dan mudah-mudahan ke depan (HUT RI ke-76), bisa merayakan, bisa melakukan upacara HUT RI seperti biasanya. 

“Di momentum HUT RI ke-75, mudah-mudahan kita secepatnya melalui Covid-19, dan tahun depan bisa merayakan HUT RI seperti biasanya, meriah. Kita tahu Covid-19 ini merubah semuanya, termasuk kami para pelajar. Mulai harus sekolah daring, dan melakukan aktifitas dengan terbatas. Kita berharap Covid-19 cepat selesai dan kita bisa belajar dan berkegiatan normal lagi,” harap Puspita. 

puspita bersama paskibrakaPuspita Aini bersama anggota Pasibra (Foto:Tagar/istimewa).

3. Berharap Paskibra Memuluskan Cita-cita

Selain sedih karena upacara HUT RI ke-75 tak seperti biasa, Puspita pun mengaku sedih karena di 2020 ini merupakan tahun terakhir ia bisa mengikuti upacara HUT RI ke-75. Sebab, di 2021 ia akan masuk perguruan tinggi. 

“Saya kelas 12 sekarang, tahun ini tahun terakhir saya di SMA dan menjadi tahun terakhir menjadi anggota Paskibra,” kata Puspita. 

Puspita pun berencana  masuk jurusan kedokteran atau keperawatan Universitas Padjajaran. Ia akui, jurusan yang dipilihnya sangat berbeda dengan hobinya yang saat ini tengah dilakoninya. Ia pun berharap dengan prestasi yang telah diraihnya selama menjadi anggota Paskibra seperti, pernah juara lomba Paskibraka tingkat nasional saat SD, dan di SMP juara tingkat nasional untuk lomba yang sama, dan terakhir di SMA juara Paskibra tingkat internasional bisa memudahkannya masuk jurusan kedokteran atau keperawatan Unpad Bandung.

“Mudah-mudahan dengan prestasi yang pernah di raih sejak SD-SMA saat di Paskibraka ini bisa memudahkan masuk jurusan yang saya idamkan, dengan sertifikat prestasi bisa ambil jalur undangan. Jadi ya setidaknya lebih optimis bisa masuk Unpad, jurusan kedokteran, dan semoga cita-cita jadi dokter atau perawat bisa tercapai,” harap dia. 

Ia percaya dengan modal prestasi yang telah diraihnya bisa memudahkan menggapai cita-cita menjadi dokter atau perawat ditambah dengan  support (doa) orang tua. Puspita pun berpesan kepada juniornya yang saat ini tengah menekuni kegiatan menjadi anggota Paskibra dan Paskibraka agar tetap bersungguh-sungguh berlatih, dan  berharap semua anggota Pasibra tetap solid dan terutamanya mampu mempertahankan jumlah anggotanya. Mengingat jumlah anggota sangat berpengaruh terhadap kegiatan ini. Paskibra. Kegiatan ini tak akan berjalan kalau jumlahnya sedikit untuk 1 pasukan. 

“Kan banyak, harus ada satu orang yang mengibarkan bendera, membaca Pancasil,membaca doa dan lainnya. Jadi, saya berharap untuk adik-adik junior pertahankan anggota, pertahankan pasukannya agar tetap solid,” pinta dia. 

Puspita berjanij, meskipun tahun depan (2021) ia tak lagi aktif menjadi anggota Paskibra. Ia berjanji tidak akan melupakan Paskibra nanti, teman-teman di Paskibra, termasuk adik-adik junior, dan berjanji  untuk berkunjung dan ikut melatih anggota Paskibra junior (pen). []

Berita terkait
Seleksi Calon Paskibraka di Indramayu Dibatalkan
Perubahan tata cara pengibaran dan penurunan bendara secara otomatis seleksi Paskibraka tahun 2020 di Indramayu batalkan
Sejarah Paskibraka di Indonesia
Siapakah yang pertama kali membentuk pasukan bendera dan siapa yang memiliki ide tersebut?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.