Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menanggapi isu batalnya kenaikan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta, yang berujung kekesalan dari fraksi lain hingga melakukan aksi walk out.
Dia mengaku, sudah bisa memprediksi sejak awal mengenai kader PSI terpilih menjadi anggota DPRD DKI bakal disikapi demikian. Grace berkata, sikap yang PSI ambil dalam rangka menjaga komitmen untuk mengawal uang rakyat ini pastinya akan menuai pro dan kontra dari banyak pihak.
Lebih baik dimusuhi daripada pakai rompi oranye.
"Saat kami memutuskan untuk masuk politik, mengabdi jadi wakil rakyat (di saat ada pilihan pekerjaan lain menanti), kami juga sudah memutuskan tidak akan bersikap kompromistis dan jadi anak manis. Jadi, kalau sikap kami kemudian membuat orang suka atau tidak suka, ya wajar saja," kata dia melalui akun Twitter @grace_nat, dilihat Tagar, Rabu, 16 Desember 2020.
Baca juga: Inul Daratista dan Denny Siregar Sindir DPRD DKI Digaji Rp 8 M
"Yang pasti sikap sikap seperti ini tidak membuat kami gentar sama sekali, justru tambah semangat. Bro dan Sis anggota DPRD @psi_id di seluruh Indonesia berbesar hati lah, tugas kita yang utama mengawal uang rakyat," ujar dia lagi.
Grace mengaku, lebih baik PSI dimusuhi fraksi lain ketimbang tidur tak nyenyak, makan tidak enak karena ada uang rakyat yang dihambur-hamburkan di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Denny Siregar Kritik Walk Out DPRD DKI Jakarta, Inul Geram
"Dipakai secara serampangan, apalagi masuk kantong pribadi. Lebih baik dimusuhi daripada pakai rompi oranye. Salam Solidaritas. Aku PSI," kata Grace Natalie.
Sebelumnya, ada aksi walk out para anggota DPRD DKI Jakarta yang diniatkan untuk memberi "efek jera" pada PSI. Namun, belakangan justru berbalik arah menjadi bumerang. Mereka ramai-ramai keluar ruang rapat ketika Fraksi PSI hendak membacakan pandangan umum di sidang paripurna DPRD DKI, Senin, 14 Desember 2020 lalu. []