Andre Taulany dan 3 Seleb Ini Dituduh Menista Agama

Selain Andre Taulany ada 3 selebritis Indonesia ini dituduh menista agama.
Andre Taulany. (Foto: Instagram/andreastaulany)

Jakarta - Polemik tuduhan menista agama terhadap presenter Andre Taulany berbuntut panjang. Kini, mantan vokalis grup musik Stinky itu diistirahatkan dari beberapa program televisi yang dipandunya.

Di balik apa yang dialaminya, Andre mengaku ada hikmah yang bisa diambil. Di antaranya adalah kebersamaannya dengan keluarga di bulan Ramadan tahun ini.

"Tidak apa-apa ini berkah dari Allah, saya memang harus istirahat dulu karena sudah sepuluh tahun ini saya kerja terus," kata Andre Taulany di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu 8 Mei 2019.

"Ada hikmahnya, jadi saya bisa sahur dan berbuka dengan keluarga di rumah," kata dia.

Sebelum Andre, diketahui deretan selebritas juga pernah tersandung kasus penistaan agama. Beberapa di antara mereka lolos dari jerat hukum, meski harus kehilangan pendapatan sementara lantaran kena boikot masyarakat.

Berikut Tagar rangkum tiga selebriti Indonesia yang pernah tersangkut kasus penistaan agama.

1. Uus

Kasus penistaan yang paling ramai jadi pembicaraan publik adalah perkara cuit kontroversial komedian Uus. Mulanya, pemilik nama lengkap Rizky Firdaus Wijaksana mengomentari unggahan foto di Twitter pada Sabtu 21 Januari 2017.

Foto berisi gambar poster dengan tulisan 'Sehelai rambut Habib Rizieq jatuh, bukan berurusan dengan FPI, tapi dengan umat Islam', diunggah ulang oleh Uus dengan komentar yang mengatakan kalau Rizieq butuh shampo agar rambutnya tidak jatuh.

Sontak cuit tersebut memantik komentar warganet yang berujar kalau Uus tidak menghormati ulama. Pria asal Bandung itu lalu menjawab komentar tersebut dengan pertanyaan menohok, "Emang Rizieq ulama?" tulis dia.

Celoteh Uus di Twitter kemudian menjadi bola panas yang akhirnya berdampak pada pekerjaannya. Dia dipecat untuk dua pekerjaan sekaligus, di salah satu stasiun televisi nasional.

Baca juga: Hendropriyono Kasih Warning ke Rizieq Shihab

2. Joshua Suherman

Komedian lain yang terganjal kasus penistaan agama adalah Joshua Suherman alias Jojo. Mantan penyanyi cilik itu dianggap menista agama lantaran salah satu bit dalam pentas stand up comedynya menyinggung soal "mayoritas selalu menang".

Masalah bergulir semakin besar setelah video pentas komedi tunggalnya di salah satu cafe di Jakarta, viral. Meski konteksnya guyonan, Jojo tidak secara eksplisit berbicara soal mayoritas pasti menang, namun pesan yang ditangkap ternyata menyiratkan demikian.

Sejumlah pihak kemudian melaporkan Jojo ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan agama Islam pada Selasa 9 Januari 2018. Dalam laporan itu, pelantun tembang Diobok-obok tersebut dikenai tiga pasal sekaligus, yaitu pasal 27 ayat 3 dan pasal 28 ayat 2 Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau pasal 156a KUHP

Namun pada akhirnya, kasus diselesaikan melalui jalur damai yang memaksa Joshua Suherman meminta maaf ke hadapan publik.

3. Ge Pamungkas

Dalam waktu yang kurang lebih berdekatan dengan kasus Jojo, komedian tunggal Ge Pamungkas juga tersandung perkara dugaan penistaan agama.

Bermula saat juara tiga ajang kompetisi stand up comedy itu mengkritik soal respons masyarakat dalam menghadapi banjir Jakarta. Menurutnya, dulu mereka menganggap bencana tersebut sebagai azab, sementara sekarang menganggap kejadian itu sebagai berkah ujian, dan wujud cinta Tuhan.

"Netizen dulu saat Jakarta banjir: Ahh ini semua gara-gara **** kita diazab. Sekarang Jakarta banjir bilangnya cobaan dari Allah, Allah akan menguji hambaNya yang dicintaiNya. Cintai apaan?!!," kelakar Ge dalam akun Twitternya.

Pemilik nala Genrifinadi Pamungkas itu kemudian harus berurusan hukum, lantaran sebuah elemen masyarakat melaporkannya ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan agama.

Komedian yang juga aktor film itu kemudian meminta maaf kepada masyarakat sehingga kelanjutan kasus tersebut menguap begitu saja. 

Baca juga: 

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.