Jakarta - Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengaku tidak gentar jika nantinya dia akan digebuki Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Henry Yosodiningrat di hadapan anak dan istrinya. Pria asal Lampung itu menunggu kedatangan bos Gerakan Anti Narkoba (Granat) itu.
Saya tidak akan lapor polisi.
Baca juga: Hari Antikorupsi, PKS: Jokowi Utang Perpu KPK
"Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henriyosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu," katanya di akun Twitter @AndiArief__, Selasa, 10 Desember 2019.
Andi Arief menegaskan tidak akan membuat laporan ke aparat kepolisian jika ancaman yang ditebar Henry Yoso benar terjadi.
"Saya tidak akan lapor polisi," ujarnya.
Hal tersebut diutarakan Andi yang memposting sebuah video ancaman dari Henry Yoso saat melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Senin, 9 Desember 2019.
Dalam video berdurasi 35 detik itu, Henry Yoso menyebut akan menggebuki Andi Arief di hadapan para tamu undangan.
"Saya sayangkan lagi putra daerah Lampung mencuit di dalam Twitter-nya, mengatakan politisi PDI Perjuangan sekarang faksi otot, meninggalkan faksi otak sehat, makanya preman seperti Henry Yosodiningrat, astagfirullahalazim, saya sempat istighfar, gua samperin ke rumahnya gua gebukin di depan anak-bininya nih orang," kata Henry Yoso dalam video tersebut.
Baca juga: Gemar Bully Anies Baswedan, PKS: PSI Lagi Gali Kubur
Pernyataan dalam video itu terlontar dari Henry Yoso, diduga karena dipicu cuitan Andi Arief yang menyindir politikus PDIP itu saat melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke Bareskrim Polri terkait ejekan ke Presiden Jokowi tidak paham Pancasila.
"Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partai dan kekuasaan--mayoritas PDIP otot. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung," cuit Andi Arief, Selasa, 10 Desember 2019.
Hingga berita ini diturunkan, Tagar sudah coba mengonfirmasi Henry Yosodiningrat melalui pesan singkat. Namun, hingga kini belum ada tanggapan. []