Untuk Indonesia

Andi Arief Sudahlah, Jokowi Bukan Presiden Baper Tukang Curhat

Andi Arief sudahlah, Jokowi bukan presiden baper tukang curhat, Anda mantan pecandu narkoba bantu saja pemimpin yang hobi curhat hobi mengeluh.
Andi Arief politikus Partai Demokrat. (Foto: Tagar/Pontas.id)

Oleh: Irma Suryani Chaniago*

"Pak Jokowi belum memiliki legacy besar tentang demokrasi dan kemakmuran. Bahkan, legacy-nya cenderung negatif," kata Andi Arief dalam cuitanya dikutip MNC Portal Indonesia, Selasa, 16 Februari 2021.

Malu rasanya mendengar celoteh politisi partai demokrat yang mantan pecandu narkoba berani memberikan penilaian negatif kepada presiden yang mendapat banyak pujian dari berbagai negara tentang kepemimpinannya.

Sesungguhnya saya malas merespons hal-hal yang berbau hujatan seperti ini. Yang bersangkutan seperti menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Apakah Andi Arief juga tidak khawatir akan dikenang sebagai politisi pecandu narkoba yang asbun?

Sebaiknya Andi Arief tidak perlu sibuk memberi saran kepada presiden yang tidak pernah curhat dan tidak pernah mengeluh kepada rakyatnya seperti Jokowi. Jika ingin memberi saran dan membantu, bantu saja pemimpin yang hobi curhat, baperan, dan senang memposisikan diri sebagai playing victim. Karena pemimpin seperti ini bukan seja tidak memiliki legecy memakmurkan rakyat dan melindungi rakyat, tapi justru selalu meminta perlindungan kepada rakyatnya.

sebaiknya Andi Arief instrospeksi diri dan instrospeksi sekelilingnya lebih dulu, agar tidak maling teriak maling.

Bicara tentang kebebasan berpendapat, saya jadi ingat kasus sahabat yang pernah ditangkap atas kasus demo penurunan harga BBM tahun 2008, padahal jelas yang bersangkutan hanya mengkritisi kenaikan harga BBM yang memang terasa memberatkan rakyat. Bukan menghujat pribadi presiden, bukan mencaci-maki presiden, bukan juga memfitnah presiden.

Penilaian Andi Arief lah yang selalu negatif, faktanya Jokowi tidak pernah melaporkan oknum-oknum yang menghujatnya, mencaci-makinya setiap ada kesempatan serta memfitnah bahkan membunuh karakternya sebagai PKI! Justru rakyat yang mencintai Jokowi yang tidka terima presidennya diperlakukan tidak senonoh oleh oknum-oknum tersebut lalu melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

Semua masyarakat juga tahu Jokowi harus jungkir balik membangun infrastruktur jalan yang banyak seperti kubangan kerbau di daerah sebelum beliau menjabat, dan cuci piring-piring kotor koruptor yang menggarong uang rakyat selama bertahun-tahun lalu kemudian dibongkar di era Jokowi. Lucunya, menggarongnya di periode siapa, lalu ditangkap dan diungkap di periode siapa, tapi yang dituduh justru yang menangkap, bukan yang membiarkan penggarongan tersebut.

Jadi sebaiknya Andi Arief instrospeksi diri dan instrospeksi sekelilingnya lebih dulu, agar tidak maling teriak maling.

*Politisi Partai Nasdem

Berita terkait
Andi Arief Sebut Moeldoko yang Mau Ambil Alih Partai Demokrat
Andi Arief menyebut Moeldoko sebagai orang dekat Presiden Jokowi yang bermaksud mengkudeta kepemimpinan di DPP Partai Demokrat.
Andi Arief Singgung Jenderal Tua, Mahfud Dapat Kartu Greeting SBY
Menko Polhukam Mahfud Md menanggapi cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief di Twitter. Mahfud mengaku dapat kartu greeting dari SBY.
Andi Arief Singgung Politik Oligarki dan Dinasti di Medan
Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief melakukan konsolidasi pemenangan usungan Pilkada di Sumut, khususnya Medan.