Jakarta - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) hari Selasa, 8 Desember 2020, memecat dan menskors 14 perwira senior. Selain pemecatan juga memerintahkan perubahan kebijakan menyusul penyelidikan independen yang menyeluruh terhadap pelecehan dan kekerasan seksual di Fort Hood, pangkalan Angkatan Darat AS di Texas. Kekerasan itu termasuk pembunuhan seorang perempuan tentara awal tahun 2020.
Pada konferensi pers di Pentagon, Menteri Angkatan Darat AS, Ryan McCarthy, mengatakan dewan peninjau sipil independen mendapati masalah yang luas di instalasi terbesar kedua Angkatan Darat Amerika itu. Temuan juga termasuk kegagalan untuk menyelidiki kejahatan dan kurangnya kepercayaan dalam pencegahan kejahatan seksual sehingga menyebabkan lingkungan yang permisif untuk serangan dan gangguan seksual.
Kepada wartawan, McCarthy mengatakan masalah di Fort Hood, termasuk rentetan pembunuhan dan penghilangan serta tingkat kejahatan yang lebih tinggi dibandingkan di instalasi Angkatan Darat lain, "terkait langsung dengan kegagalan pemimpin."
McCarthy menambahkan para pemimpin menciptakan kebiasaan dan ia mengaku sangat kecewa karena para pemimpin itu "gagal secara efektif menciptakan iklim yang memperlakukan semua tentara dengan bermartabat dan hormat."
Fort Hood diawasi ketat setelah beberapa insiden baru-baru ini, termasuk kematian prajurit Vanessa Guillén, yang dibunuh tentara lain pada April 2020. Jenazahnya ditemukan di kuburan dangkal pada Juni 2020 (ka/lt)/voaindonesia.com. []