Amerika Serikat Kirim B-52H Cegah Serangan Iran

AS dikabarkan kirim dua pesawat pengebom B-52H dari Amerika ke Timur Tengah sebagai bagian dari upaya cegah serangan Iran
Pesawat pengebom B-52H Stratofortress, milik Angkatan Udara AS, 21 Mei 2019 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Seorang pejabat militer senior Amerika Serikat (AS) mengatakan AS pada Kamis, 10 Desember 2020, mengirim dua pesawat pengebom B-52H dari Amerika ke Timur Tengah sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencegah potensi serangan Iran di tengah peningkatan risiko di kawasan itu.

“Penerbangan itu bukan untuk tindakan serangan apapun, tetapi untuk mencegah tindakan Iran," kata pejabat senior militer AS kepada VOA. Ia menambahkan militer menyaksikan "indikator memprihatinkan di Irak" baru-baru ini di mana Iran atau pasukan proksi yang didukung Iran mungkin merencanakan serangan.

Pejabat militer senior AS mengatakan, indikator-indikator itu, ditambah pengurangan jumlah pasukan AS yang sedang berlangsung di Irak dan acara peringatan mendatang untuk serangan AS yang menewaskan komandan pasukan elit Quds, Iran, Qassem Soleimani, bisa membuat tingkat salah kalkulasi Iran "di atas rata-rata".

Kedua pengebom B-52H meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisiana dan tidak menjatuhkan bom selama misi yang mendadak tersebut.

Sebaliknya, misi ke wilayah tersebut dirancang untuk mencegah agresi dan meyakinkan sekutu, demikian menurut pernyataan dari Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah.

"Kemampuan untuk menerbangkan pengebom strategis ke belahan dunia dalam misi nonstop dan dengan cepat mengintegrasikannya dengan beberapa mitra regional menunjukkan hubungan kerja yang erat dan komitmen bersama kita, mengenai keamanan dan stabilitas regional," kata Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Kenneth "Frank" McKenzie dalam sebuah pernyataan (my/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
AS Tuding Peretas Iran Akses Data Pemilih Pilpres Amerika
Peretas Iran dituding AS berada di balik gelombang ancaman yang dikirim ke ribuan warga Amerika Serikat awal bulan Oktober 2020
Diembargo Amerika Serikat, Iran Minta Bantuan China
Kementerian Keuangan AS umumkan sanksi terbaru membidik 18 bank besar Iran, embargo berpotensi memutus akses transaksi internasional warga Iran