Amerika Longgarkan Peringatan Perjalanan Terkait Covid-19

CDC Amerika telah mengeluarkan peringatan perjalanan terbaru bagi lebih dari 120 negara dan teritori berdasarkan status pandemi Covid-19
Kantor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS di Atlanta, Georgia 30 September 2014 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Tami Chappell/File Photo)

Jakarta – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC- Centers for Disease Control and Prevention) telah mengeluarkan peringatan perjalanan terbaru bagi lebih dari 120 negara dan teritori berdasarkan status pandemi Covid-19 mereka.

CDC menyatakan peringatan baru itu dimaksudkan untuk membedakan antara negara-negara dengan “situasi wabah yang parah” dan negara-negara dengan wabah yang “terus berlangsung tetapi terkendali.”

CDC telah menciptakan skala empat level yang menentukan tingkat keparahan wabah COVID-19 di suatu negara, untuk memandu warga Amerika yang mungkin belum atau sudah divaksinasi penuh terhadap virus corona. Berdasarkan pedoman yang direvisi dan dirilis hari Senin itu, 61 negara dan teritori diturunkan dari Level 4, yang menandakan risiko “sangat tinggi” tertular Covid-19 ke Level 3, yang menandakan risiko “tinggi” tertular penyakit itu.

Di antara negara-negara yang diturunkan ke Level 3 adalah Kanada, Perancis, Jerman dan Jepang, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo bulan depan meskipun ada lonjakan infeksi baru Covid-19 yang memicu tentangan publik yang kian besar terhadap penyelenggaraan pesta olahraga tersebut.

Pedoman CDC yang baru direvisi itu mendorong Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa mengeluarkan peringatan perjalanan yang direvisinya sendiri bagi puluhan negara, dengan memindahkan 58 negara dan teritori, termasuk Jepang, serta Kanada, Perancis dan Yunani, dari Level 4, atau kategori “Jangan Lakukan Perjalanan”, menjadi Level 3, atau “Pertimbangkan Kembali Perjalanan.”

Tetapi Departemen Luar Negeri menyatakan peringatan perjalanannya tidak persis sama dengan peringatan CDC karena departemen itu mempertimbangkan faktor-faktor lain, termasuk kejahatan dan terorisme, dalam membuat keputusan tersebut.

Jepang telah melarang penonton dari luar negeri untuk menghadiri Olimpiade, yang dijadwalkan dibuka pada 23 Juli.

fauciAnthony Fauci (Foto: voaindonesia.com/AP)

Pakar penyakit menular terkemuka di AS memperingatkan bahwa Amerika harus meningkatkan upaya vaksinasi Covid-19-nya untuk mencegah varian Delta menyebar ke berbagai penjuru negara tersebut. Dr Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan kepada wartawan bahwa varian Delta, yang pertama kali dideteksi di India, dengan cepat menjadi “varian yang dominan” di Inggris, dan memuncak di antara mereka yang berusia antara 12 dan 20 tahun.

Fauci mengutip laporan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa kedua dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca sangat efektif dalam mencegah penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta.

Fauci mengatakan varian tersebut menyebabkan enam persen dari seluruh kasus baru di Amerika Serikat (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kepala CDC Amerika Ingatkan Perjalanan Meningkatkan Pandemi
Pemerintahan Presiden Biden minta warga Amerika ikuti pedoman kesehatan masyarakat tentang penggunaan masker dan tidak bepergian
CDC Amerika Longgarkan Pembatasan Bagi yang Sudah Divaksin
CDC Amerika mengumumkan bahwa orang-orang yang sudah divaksin boleh berkumpul dalam ruangan tanpa masker atau jaga jarak
Pembaruan CDC: Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebut virus corona bisa saja menular melalui udara atau airbone.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.