Amerika Desak Presiden Venezuela Upayakan Pemilu Baru

AS minta Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, agar "tulus" dalam upaya menuju pemilu yang baru jika inginkan keringanan sanksi
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, berbicara dalam konferensi pers di Caracas, 8 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Amerika Serikat (AS), 12 Agustus 2021, meminta Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, agar "tulus" dalam upaya menuju pemilu yang baru jika menginginkan keringanan sanksi menjelang beberapa pembicaraan dengan oposisi di Meksiko.

Sejumlah wakil baik dari pemerintah sayap kiri dan pemimpin oposisi Juan Guaido -yang dianggap sebagai presiden sementara oleh Washington- akan mengadakan sebuah pertemuan, Jumat (13/8), sebelum berlangsung pembicaraan pada 30 Agustus 2021 di bawah mediasi Norwegia.

Maduro mengungkapkan dirinya sedang mengupayakan "pencabutan segera semua sanksi pidana" yang dipimpin Amerika Serikat, yang pada 2019 menyatakan tidak lagi menganggapnya presiden yang sah setelah beredar tuduhan luas terkait kecurangan di dalam pemilu.

jubir deplu asJuru bicara Deplu AS, Ned Price (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengemukakan sanksi-sanksi itu ditujukan untuk "menekankan akuntabilitas" demokrasi dan hak asasi manusia.

"Sudah jelas bagi kami bahwa rezim Maduro dapat membuka jalan untuk mengurangi sanksi dengan mengizinkan rakyat Venezuela berpartisipasi dalam pemilihan presiden, parlemen dan lokal yang bebas dan adil, yang telah lama tertunda," kata Price kepada para wartawan.

Itu dilakukan dengan “mengharuskan rezim Maduro agar terlibat dalam diskusi yang tulus dengan pihak oposisi –yang dipimpin, tentu saja, presiden sementara Juan Guaido– guna menghasilkan solusi komprehensif untuk krisis Venezuela,” Ned Price memaparkan.

Guaido menghendaki jaminan terkait kondisi pemilihan dan pembebasan tahanan politik termasuk Freddy Guevara, yang baru-baru ini ditahan.

Mantan Presiden AS, Donald Trump, yang bertekad untuk menghancurkan kelompok kiri di seluruh benua Amerika, memberlakukan sanksi besar-besaran untuk menekan Maduro termasuk ekspor minyak utama Venezuela.

Akan tetapi Maduro terus bertahan dari tekanan itu dengan dukungan dari militer Venezuela, Rusia, China dan Kuba meskipun keterpurukan ekonomi menyebabkan jutaan orang mengungsi.

Biden mempertahankan kebijakan Trump atas Venezuela sambil menjanjikan pendekatan yang bergantung pada pendekatan oleh sekutu-sekutu AS (mg/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Langgar Kebijakan Facebook Akun Presiden Venezuela Dibekukan
Promosikan Obat Ajaib Covid-19, akun Facebook Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dibekukan oleh Facebook