Amerika dan 13 Negara Prihatin Laporan Asal-usul Covid-19

AS dan 13 negara lain dalam pernyataan bersama menyatakan prihatin atas penundaan laporan tim WHO soal asal-usul virus corona
Peter Ben Embarek, dan anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) lain yang bertugas menyelidiki asal-usul Covid-19, tiba di Bandara Internasional Pudong di Shanghai, China, 10 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Aly Song)

Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan 13 negara lain dalam pernyataan bersama, 30 Maret 2021, menyatakan keprihatinan mereka atas penundaan laporan tim Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) soal asal-usul virus corona yang menyebabkan Covid-19, serta tidak ada akses ke data yang lengkap.

Pernyataan bersama ini dikeluarkan setelah keterangan yang dikemukakan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Selasa, 30 Maret 2021, bahwa akses data lengkap tidak diberikan kepada para penyelidik tim WHO yang melakukan perjalanan ke China untuk meneliti asal-usul pandemi.

"Penting bagi kami untuk menyuarakan keprihatinan bersama bahwa studi para pakar internasional tentang sumber virus COVID-19 ditunda secara signifikan, dan (mereka) tidak memiliki akses ke data dan sampel asli yang lengkap," kata pernyataan bersama yang dirilis di laman Departemen Luar Negeri AS.

salah satu penelitiSalah satu peneliti ahli WHO, Peter Ben Embarek, menunjukkan grafik hasil penelitian asal usul virus corona di Wuhan, China, 9 Februari 2021 (Foto: dw.com/id)

Selain pemerintah AS, pernyataan bersama tersebut ditandatangani oleh pemerintah 13 negara lain, yaitu: Australia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, dan lain-lain.

Sebelumnya, China menolak memberikan 'data mentah' tentang kasus awal Covid-19 kepada tim pakar yang dipimpin WHO, seperti dikatakan oleh salah satu anggota tim penyelidik. Hal ini mempersulit upaya untuk memahami bagaimana asal mula pandemi global COVID-19.

Pernyataan bersama negara-negara tersebut mendukung studi lebih lanjut tentang hewan penyebab Covid-19 untuk menemukan bagaimana virus itu ditularkan ke manusia, dan menyerukan komitmen baru dari WHO dan negara-negara anggota terkait akses (terhadap data), transparansi, dan ketepatan waktu.

anggota tim whoAnggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal virus corona (Covid-19) pakai alat pelindung diri (APD) saat mengunjungi pusat pengendalian dan pencegahan penyakit bersumber hewan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 2 Februari 2021. (Foto: voaindonesia.com - Hector Retamal/AFP)

“Sangat penting bagi para ahli independen untuk memiliki akses penuh ke semua data terkait manusia, hewan, dan lingkungan, penelitian, dan personel yang terlibat dalam tahap awal wabah yang relevan untuk menentukan bagaimana pandemi ini muncul,” kata pernyataan itu.

Menetapkan pedoman investigasi semacam itu akan membantu negara-negara di dunia dalam mendeteksi, mempersiapkan dan menanggapi wabah di masa depan, seperti yang ada dalam pernyataan yang dirilis (pp/ah)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
WHO: Laporan Asal-usul Virus Corona Perlu Studi Mendalam
Sebuah laporan WHO terkait dengan asal-usul virus corona yang menyebabkan Covid-19 membutuhkan studi lanjutan dan data lebih banyak
Hipotesis Terkait Asal-usul Covid-19 Jadi Pertimbangan WHO
WHO mengatakan semua teori tetap dibahas dan akan dipelajari lebih lanjut terkait dengan laporan hasil penyelidikan tim WHO ke Wuhan
Bocoran Dokumen WHO Negara Berkembang Diblokir Bikin Vaksin
Negara-negara maju memblokir rencana bantu negara berkembang bikin vaksin sendiri, ungkap bocoran dokumen WHO
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.