Amerika Berikan Sanksi Kepada Pemimpin Junta Militer Myanmar

Amerika Serikat (AS) umumkan sanksi baru terhadap Myanmar, setelah militer menggulingkan pemerintahan sipil yang dipilih secara demokratis
Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengunjungi proyek jembatan dekat Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, 29 August 2018 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru terhadap Myanmar, lebih dari seminggu setelah militer negara itu menggulingkan pemerintahan sipil yang dipilih secara demokratis. Langkah AS ini diumumkan Kamis, 11 Februari 2021.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah mengenakan sanksi terhadap 10 individu dan tiga organisasi “yang memainkan peran utama dalam penggulingan pemerintah yang dipilih secara demokratis di Myanmar.”

warga myanmar foto suu kyiWarga Myanmar memegang foto pemimpin Aung San Suu Kyi setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta di Myanmar,2 Februari 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Jorge Silva)

“Sanksi itu tidak ditujukan pada rakyat Burma,” kata pernyataan dari Departemen Keuangan Amerika. Sanksi itu sesuai dengan perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden sehari sebelumnya, 10 Februari 2021.

Kudeta di Myanmar pada 1 Februari 2021 atas pemerintah yang dipilih secara demokratis telah memicu demonstrasi di jalan-jalan yang meluas di negara itu, menentang pengambilalihan tersebut selama lima hari berturut-turut.

“Sementara protes semakin membesar, kekerasan terhadap mereka yang menegaskan hak demokratis mereka tidak dapat diterima, dan kami akan terus menyerukannya,” kata Biden, Rabu, 10 Februarri 2021. “Rakyat Myanmar membuat suara mereka didengar,” tambahnya.

demo myanmarPara demonstran di Yangon membawa protes mereka ke gerbang kedutaan-kedutaan besar asing, Rabu (10/2) untuk meminta tekanan internasional terhadap perebutan kekuasaan pekan lalu oleh militer (Foto: VOA)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi lain telah menyatakan keprihatinan atas penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Kelompok-kelompok besar HAM global telah memperbarui seruan bagi perusahaan-perusahaan internasional agar memutuskan hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan militer dan telah mendesak pemerintah-pemerintah di dunia agar menjatuhkan sanksi yang menarget para jenderal dan kepentingan bisnis mereka.

Para pemimpin militer Myanmar telah menahan pemimpin demokrasi Aung San Suu Kyi dan para pejabat sipil pemerintah dan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), serta para aktivis ditangkap. Jam malam telah diberlakukan dan pertemuan umum dibatasi (lt/em)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Amerika Berlakukan Sanksi Terhadap Pemimpin Militer Myanmar
Presiden Joe Biden sebut Amerika Serikat akan menerapkan konsekuensi terhadap para pemimpin kudeta di Myanmar
Demonstrasi Myanmar Gelar Protes Kudeta di Kedubes Asing
Demonstran di Yangon, Myanmar, bawa protes mereka ke gedung kedutaan-kedutaan besar asing meminta tekanan internasional terhadap junta militer
WN Asing di Myanmar Sesalkan Kudeta Militer Terhadap Suu Kyi
WN asing di Myanmar menyesalkan kudeta yang dilakukan militer dan penahanan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi