Jakarta - Al-Qaida mengeluarkan ancaman membunuh Presiden Prancis Emmanuel Macron akibat komentarnya terkait Islam.
Melalui nama akronik AQMI, Al-Qaida menyatakan, membunuh penghina Nabi adalah hak setiap Muslim dan boikot adalah kewajiban namun itu belum cukup.
"Membunuh siapa pun yang menghina Nabi adalah hak dari setiap dan semua Muslim," tulis kelompok Al-Qaeda.
"Boikot adalah sebuah kewajiban, namun itu tidaklah cukup," lanjut mereka.
Kelompok jihadis tersebut, juga mengancam akan membalas komentar Macron yang menyinggung agama Islam.
Al-Qaida juga menyebut Macron berotak kecil yang menyinggung nabi dengan sengaja.
"tidak berpengalaman dan berotak kecil sengaja menyinggung Nabi," sebut kelompok itu seperti dikutip Tagar dari South China Morning Post.
Membunuh siapa pun yang menghina Nabi adalah hak dari setiap dan semua Muslim.
Sebelumnya, Presiden dari istri yang dijuluki Barbie Menopause ini, memberikan komentar soal agama Islam dan membela penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo atas nama kebebasan berpendapat.
"Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia," kata Macron, Jum'at, 23 Oktober 2020.
- Baca Juga : Gegara Macron, Pemprov Aceh Tunda Kerja Sama Bareng Prancis
- Baca Juga : Macron: Saya Akan Selalu Membela Kebebasan di Negara Saya!
Pernyataan ini, terkait Insiden yang dipicu pembahasan kartun Nabi Muhammad di sebuah kelas. Dalam insiden itu terjadi pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty, oleh Abdoullakh Abouyezidovitch yang masih berumur 18 tahun.[]