Solok - Sebuah aliran kepercayaan yang dinilai menyimpang alias sesat menghebohkan masyarakat Kabupaten Solok. Kelompok yang nama alirannya belum diketahui itu beraktivitas di Nagari Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak.
Tidak mewajibkan salat, tetapi mewajibkan mengingat Rabbi. Tidak berpuasa.
Ketua MUI Kabupaten Solok Syahrul Wirda membenarkan dugaan kesesatan aliran tersebut. Menurutnya, aliran mirip Islam itu tidak mengakui Allah SWT sebagai tuhannya. Mereka juga tidak mengakui Nabi Muhammad SAW dan hanya mengakui Nabi Ibrahim AS.
"Tidak mewajibkan salat, tetapi mewajibkan mengingat Rabbi. Tidak berpuasa, tapi harus mengendalikan hawa nafsu," katanya, Jumat, 24 Juli 2020.
Dari hasil investigasi ke lapangan, kata Syahrul, memang ditemukan bentuk penyimpangan. Apalagi, mereka menganggap kewajiban berhaji hanya untuk para guru. Bagi pengikut yang ingin berhaji, bisa diwakilkan kepada guru tersebut.
Dugaan sementara, aliran ini dibawah oleh salah seorang warga Kota Padang ke Solok setelah belajar di Kota Surabaya, Jawa Timur sejak tahun 1996. Pihaknya sudah memantau dan melakukan investigasi soal kepercayaan tersebut.
MUI Kabupaten Solok telah meminta para pengikut aliran tersebut untuk bertaubat dan meninggal ajaran itu.
"Kami meminta mereka menyadari itu kekeliruan, tapi mereka bersikukuh tindakan mereka benar. Ilmu agama mereka sangat minim, jadi kita tidak bisa berdialog," katanya.
Pihaknya memberi tenggat waktu selama satu pekan ke depan. Jika kelompok itu bertaubat, akan dilakukan pembinaan. Namun jika tidak, pihaknya akan mengambil langkah hukum bersama pihak terkait lainnya. []