Alhamdulillah, Kemarau Tiba, Petani Garam Jepara Mulai Produksi

Sebagaimana terlihat di area tambak garam di Kecamatan Kedung, Jepara, Senin (28/5) siang. Belasan petani garam mempersiapkan tambak, mulai dari mengucurkan laut, meratakan tanah, juga memasang plastik membran untuk alas.
Mukodi (62), petani garam asal Desa Bulak Baru Kecamatan Kedung, Jepara, mulai mengolah lahan tambak garam, Senin (28/5). (Alf)

Jepara (Tagar 28/5/2018) - Petani garam di Jepara, Jawa Tengah, mulai memproduksi garam. Sebagian dari petani mulai mengolah lahan tambak yang selama ini dibiarkan terbengkalai akibat musim hujan.

Sebagaimana terlihat di area tambak garam di Kecamatan Kedung, Jepara, Senin (28/5) siang. Belasan petani garam mempersiapkan tambak, mulai dari mengucurkan laut, meratakan tanah, juga memasang plastik membran untuk alas.

Mukodi (62) seorang petani garam warga Desa  Bulak Baru, Kecamatan Kedung, menargetkan minggu ini lahannay sudah siap dipergunakan untuk produksi garam. Mukodi menuturkan pada awal Mei dirinya sempat mempersiapkan lahan, hanya saja masih terjadi turun hujan mengakibatkan gagal produksi.

”Awal Mei lalu sebenarnya sudah sempat mencoba produksi, namun karena hujan masih turun garam gagal diproduksi," tuturnya.

Dibutuhkan waktu sekitar satu minggu ke depan untuk bisa menghasilkan garam. Itu pun jika didukung panas matahari yang cukup.

Menurut Mukodi, harga garam masih berkisar Rp 180 ribu per keranjang. Mukodi berharap, harga garam ke depan masih stabil dari harga sekarang.
"Harga garam masih sekitar Rp180 rupiah per keranjang. Mudah-mudahan harga tidak turun akibat panen garam yang berlimpah kedepannya," terang Mukodi. (alf)

Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.