Alasan Wali Kota Malang Soal Deadline Jokowi Meleset

Wali Kota Malang Sutiaji mengeluhkan kedisiplinan warga dalam mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan Physical Distancing.
Wali Kota Malang Sutiaji. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang – Wali Kota Malang Sutiaji mengakui deadline Presiden Joko Widodo kepada Jawa Timur, tidak terkecuali Kota Malang, agar jumlah kasus Covid-19 turun dalam dua minggu meleset. Di mana, jumlah pasien positif virus corona malah terus bertambah sejak kunjungan kerja Presiden Joko Widodo pada Kamis, 25 Juni 2020 lalu.

Dalam catatan data Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang menyebutkan pasien positif virus corona sebanyak 317 orang pada Jumat, 10 Juli 2020. Bertambah 145 orang dalam hari ke-16 ini. Saat itu, masih tercatat sebanyak 172 orang.

Itu (pasien konfirmasi positif virus corona semakin banyak) karena (masifnya tes) swab kita dan tracing kami lakukan itu 1 banding 30.

Dengan rinciannya yaitu sebanyak 79 orang sudah dinyatakan sembuh, 213 orang masih dalam perawatan. Baik perawatan dengan isolasi di rumah karantina atau safe house maupun di rumah sakit. Kemudian, sebanyak 25 orang sudah meninggal dunia.

Sutiaji mengatakan melesetnya deadline dan semakin bertambah banyaknya jumlah pasien positif virus corona itu bukan berarti tidak ada kerja keras. Dia mengklaim dikarenakan tracing atau penelurusan yang dilakukan Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang sudah sangat cepat dan bagus yaitu 1 banding 30.

”Itu (pasien konfirmasi positif virus corona semakin banyak) karena (masifnya tes) swab kita dan tracing kami lakukan itu 1 banding 30,” ujarnya dalam keterangannya usai meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) di Kelurahan Mergosono, Jum’at, 10 Juli 2020.

Dijelaskannya yaitu ketika ada satu pasien konfirmasi positif virus corona. Dia menyebutkan Satuan Tugas Covid-19 Kota Malang langsung melakukan tracing dengan mencatat 30 orang kontak erat dengan pasien tersebut dan memasukkannnya ke kategori ODR (Orang Dengan Risiko).

Dicontohkannya jika tercatat ada 100 orang terkonfirmasi positif virus corona. Seketika itu juga, data ODR dikatakannya akan juga langsung tercatat ada 3.000 orang.

”Terkonfirmasi ada 100, masa ODR-nya hanya 30. Itu kan gak mungkin. Semestinnya, kalau 100 ya dikali 30. Berarti (ODR tercatat) ada 3.000,” jelasnya.

Sutiaji juga mengakui bertambahnya jumlah pasien itu dikarenakan tidak disiplinya pasien dalam melakukan isolasi mandiri, terutama dari klaster keluarga. Di mana klaster tersebut menjadi penyumbang terbanyak dari kasus yang ada saat ini.

Maka dari itu, dia menyampaikan sudah meniadakan tindakan tersebut. Sehingga, ketika misalnya ada pasien baru dari klaster keluarga dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Dia menyebutkan akan dirawat dan mendapat pendampingan di safe house atau rumah karantina.

”Ketika dia secara psikologi dan fisik tidak memungkinkan diisolasi mandiri. Maka kita tarik dan tidak ada isolasi mandiri,” ujar Wali Kota kelahiran Lamongan ini.

Selain itu, dia juga menyesalkan belum disiplinnya sebagian masyarakat Kota Malang dalam mematuhi protokol kesehatan. Sehingga, kata Sutiaji, pihaknya kesulitan meminimalisir pencegahan penularan virus corona dan berdampak terus bertambahnya pasien konfirmasi positif virus corona.

”Contohnya itu masih banyak yang tidak physical distancing atau jaga jarak dan pakai masker. Karena ini wabah, jadi enggak tahu musuhnya. Jadi, yang utama kuncinya dua itu,” kata dia.

Oleh karena itulah, dia menyampaikan kesadaran untuk disiplin protokol kesehatan harus tumbuh dari dirinya sendiri. Jika hal tersebut tidak bisa terlaksana, maka akan membuat kesulitan memutus mata rantai penyebarannya.

”Sebelum ada vaksin, vaksinnya ya disiplin (protokol kesehatan) itu. Disiplin pakai masker, disiplin physical distancing dan lain sebagainya,” ucapnya. []

Berita terkait
Lockdown Lokal 2 Kelurahan di Malang Dijaga TNI Polri
Lockdown lokal di 2 kelurahan di Kota Malang, Mergosono dan Bunulrejo, segera diterapkan. Aparat TNI dan Polri siap diterjunkan.
Titik Terang Pegawai BRI di Malang Terpapar Covid-19
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan ada tiga pegawai bank plat merah tersebut terpapar Covid-19. Dua diantaranya meninggal dunia.
Polisi Bekuk 3 Pelaku Jaringan Narkoba Kota Malang
Jaringan pengedar narkoba dengan cara transaksi menggunakan nomor telepon luar negeri berhasil diungkap kepolisian Kota Malang.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.