Alasan Tahun di Teks Proklamasi Ditulis 05

Teks atau naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Soekarno sebagai pencatat.
Teks proklamasi. (foto: Wikipedia)

Jakarta - Teks atau naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil karangan dari Mohammad Hatta dan Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.

Sementara yang merumuskan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo.

Ada dua jenis teks proklamasi, yakni teks proklamasi klad dan naskah proklamasi otentik. Berikut isi proklamasi klad tersebut

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 - 8 - '05

Wakil2 bangsa Indonesia.


Pertanyaannya, mengapa angka tahun pada teks proklamasi ditulis '05, bukan justru 1945 atau '45.

Ternyata angka '05 memiliki makna kependekan dari angka tahun 2605. Karena sesuai dengan tahun penanggalan yang digunakan pemerintah militer Jepang, yaitu kalender Jimmu. 

Kalender Jimmu lebih awal 660 tahun daripada kalender Gregorian, sehingga tahun Jepang berdasarkan kalender Jimmu dihitung dengan menambahkan angka tahun kalender Gregorian (tahun Masehi) dengan 660 yang kala itu adalah tahun 2605. []

Berita terkait
Sejarah Hari Pramuka Hingga Ciri Seragam Cokelat
Perayaan Hari Pramuka Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Namun Terlambat, Berita Proklamasi Sudah Tersebar ke Seluruh Dunia
Jepang melikuidasi Yashima, diganti nama menjadi Domei. Hal ini membuat Albert Manoempak Sipahoetar marah karena merasa dibohongi.
Soekarno: Kalau Begitu Silakan Mas Muwardi Saja yang Bacakan Proklamasi
oekarno selalu menolak dan mengatakan hanya mau mengucapkan proklamasi bersama Hatta.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.