Jakarta - Pemain depan Mohamed Salah dan gelandang Kevin De Bruyne gagal bersinar di Chelsea karena kemampuan mereka saat itu masih di 'bawah standar'.
Keduanya memang datang ke Chelsea di saat yang kurang tepat. Sebagai pemain muda yang masih minim jam terbang pertandingan, mereka harus bersaing dengan para bintang The Blues.
Jelas keduanya kalah bersaing sehingga jarang dimainkan saat Chelsea masih ditangani Jose Mourinho. Buntutnya, mereka dipinjamkan ke klub-klub lain sampai akhirnya menjadi bintang di Liverpool dan Manchester City.
Mereka sesungguhnya punya talenta dan masih sangat muda. Tetapi Mourinho tak punya waktu untuk coba-coba dengan memasukkan mereka ke tim dan mencoret Duff atau Robben
Mantan kapten Chelsea John Terry menyatakan bila saat itu Salah dan De Bruyne tak mampu mencapai standar yang diharapkan Mourinho. Pasalnya di usia yang masih muda, mereka harus bersaing dengan Arjen Robben dan Damien Duff yang tengah mencapai performa terbaik. Bahkan di era itu keduanya termasuk bintang sepak bola dunia.
"Di generasi saya, pemain seperti Salah dan De Bruyne baru muncul. Saat itu, mereka memang belum mencapai standar seperti sekarang ini," kata Terry.
"Mereka sesungguhnya punya talenta dan masih sangat muda. Tetapi Mourinho tak punya waktu untuk coba-coba dengan memasukkan mereka ke tim dan mencoret Duff atau Robben. Saat itu, targetnya adalah menang pertandingan di setiap pekan dan pekerjaan dia (Mourinho) jadi pertaruhan," ucapnya.
Menurut Terry sulit bagi Salah dan De Bruyne menyingkirkan Duff dan Robben. Apalagi kemampuan keduanya masih 20 persen di bawah standard dua pemain senior itu.
"Seperti saya katakan saat Anda bergabung dengan tim dan kemampuan Anda masih 10 atau 20 persen di bawah standar Duff dan Robben yang masing-masing mencetak 20 gol di setiap musim, jelas Anda tidak akan pernah mendapat kesempatan bermain," ujar Terry menegaskan.
Salah bergabung dengan Chelsea pada 2014 dan bertahan sampai 2016. Selama dua musim di Stamford Bridge, pemain asal Mesir ini lebih sering dipinjamkan ke klub lain. Dirinya dipinjamkan ke Fiorentina dan AS Roma.
Klub terakhir yang kemudian mempermanenkan Salah. Namun baru satu musim, dirinya diboyong Liverpool pada 2017. Saat kembali ke Inggris, Salah melejit menjadi salah satu bintang papan atas Liga Premier Inggris. Dirinya turut membawa Liverpool memenangi Liga Champions 2019.
De Bruyne sudah lebih dulu datang ke Stamford Bridge sebelum Salah. Dirinya direkrut pada 2012 dan meninggalkan Chelsea dua tahun kemudian. Seperti Salah, dirinya jarang dimainkan sehingga dipinjamkan ke klub lain.
Gelandang asal Belgia ini dipinjamkan ke Werder Bremen. Penampilannya termasuk mengilap sehingga dipinjam VfL Wolfsburg dan bahkan mendapat kontrak permanen.
Sukses di Wolfsburg, De Bruyne kembali ke Inggris setelah direkrut City pada 2015. Bersama klub yang bermarkas di Manchester ini, De Bruyne meraih sukses dengan memenangi berbagai trofi. Dirinya pun menjadi salah satu pemain tengah terbaik di Liga Premier.
"Cukup adil bila mereka akhirnya pergi ke klub lain dan mampu membuktikan bila mereka memang cukup bagus. Tetapi saat itu mereka memang tidak cukup bagus di Chelsea," kata Terry lagi. []
