Alasan Ratusan Warga Tolak Beras Gratis Bupati Agam

Ratusan warga Kabupaten Agam mengembalikan beras gratis karena ingin berbagi dengan masyarakat yang lebih membutuhkan.
Camat Malalak Riky Eka Putra menerima beras yang dikembalikan penerima terdampak covid-19. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Agam - Ratusan warga Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berbondong-bondong mengembalikan beras gratis bantuan yang dialokasikan Bupati Indra Catri untuk keluarga kurang mampu, serta menanggulangi dampak penyebaran virus corona (covid-19).

Ada sekitar 120 KK yang mengembalikan bantuan beras itu. Masih banyak warga kami yang punya empati mau berbagi dengan sesama.

Camat Malalak Riky Eka Putra menyebut pihaknya memiliki data 873 Kepala Keluarga (KK) yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) 2019. Untuk total seluruhnya dialokasikan beras gratis sebanyak 15,08 ton.

"Saat didistribusikan, ternyata kesulitan ekonomi akibat virus corona hampir dirasakan oleh seluruh warga secara merata. Sebagian penerima akhirnya berinisiatif membagi jatah mereka kepada warga lain," kata Riky melalui telepon seluler, Senin, 6 April 2020.

Menurut Riky, dari 873 KK penerima bantuan beras, 238 KK di antaranya berhak mendapatkan 10 kilogram beras. Sedangkan yang berhak memperoleh 20 kilogram beras berjumlah 635 KK.

"Umumnya yang berhak menerima 20 kilogram lebih memilih mengambil jatahnya sebanyak 10 kilogram saja. Sisanya, mereka kembalikan ke kantor wali nagari untuk calon penerima lain," katanya.

Diakui Riky, data keluarga kurang mampu yang ada di dalam DTKS 2019 sudah mengalami perubahan signifikan. Banyak di antaranya sudah mengalami peningkatan ekonomi lebih baik.

"Sampai hari ini, ada sekitar 120 KK yang mengembalikan bantuan beras itu. Artinya masih banyak warga kami yang punya empati mau berbagi dengan sesama. Ini menunjukkan kesetiakawanan sosial sangat tinggi di Kecamatan Malalak," katanya.

Sejumlah warga yang mengembalikan beras tersebut mengaku ingin pembagian itu merata kepada warga lainnya. Sehingga tidak hanya dirasakan segelintir orang.

"Saya cukup satu karung saja (10 kilogram). Jatah saya yang satu karung lagi silakan diberikan kepada keluarga yang lebih membutuhkan," kata Miswarni, warga Jorong Sigiran, Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak.

Terpisah, Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam, Martias Wanto mengapresiasi masyarakat Kecamatan Malalak, terutama yang sudah mengembalikan bantuan tersebut.

"Penerima menganggap yang lain lebih efektif menerima bantuan tersebut. Inilah wujud nyata dari raso jo pareso masyarakat awak," katanya. []


Berita terkait
Komentar Bupati Agam Soal Pro Kontra Sembako Gratis
Bupati Agam meluruskan pro kontra terkait pembagian sembako gratis yang dinilai terlalu cepat oleh sejumlah pihak.
Burung Langka Pujaan Suku Dayak Tersesat di Agam
Seekor Burung Rangkong Badak ditemukan warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dalam kondisi tergeletak di area pesawahan.
14 Pekerja Asal Jateng Dipulangkan dari Agam
14 orang pekerja asal Jawa Tengah dipulangkan ke kampungnya dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.