Alasan Prabowo Sebut Dukungan Jokowi Penting di Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sesuatu yang penting.
Alasan Prabowo Sebut Dukungan Jokowi Penting di Pilpres 2024. (Foto: Tagar/Gerindra)

TAGAR.id, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sesuatu yang penting. 

Hal ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab mengenai seberapa penting dukungan Jokowi kepada Prabowo di pilpres 2024 mendatang.

Ini juga didasarkan sejumlah pernyataan Jokowi baik secara implisit maupun eksplisit mengenai dukungan ke mantan rivalnya di dua Pilpres lalu tersebut.


Kita mau pengolahan diolah di Indonesia. Kita mau bahan-bahan itu diolah di Indonesia sehingga kekayaan itu, nilai tambahnya itu dinikmati oleh rakyat Indonesia.


"Dalam perjuangan politik, dukungan dari siapa pun sangat penting. Apalagi dukungan dari atau, katakanlah, semacam good will, semacam sikap positif," kata Prabowo saat hadir di acara Mata Najwa seperti dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Senin, 3 Juli 2023.

Kendati begitu Prabowo menyadari jika dukungan seorang pemimpin negara atau pemimpin bangsa itu tidak bisa terlalu ditunjukan secara terang-terangan. Namun demikian, dia menilai sikap positif yang ditunjukkan Presiden Jokowi memiliki pengaruh besar.

"Kalau dukungan karena pemimpin negara atau pemimpin bangsa itu tidak bisa terlalu eksplisit memihak A,B atau C tp minimal kalau ada sikap positif ini tentunya sangat besar pengaruh. Apalagi kalau yg memberi sikap positif itu adalah orang yang cukup berhasil, ya bagaimanapun beliau kan berhasil sekarang," ujarnya.

Karena itu, saat ditanyai mengenai Jokowi yang juga memberikan sinyal dukungan kepada bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo, tak mempersoalkannya. Menurutnya, seorang pemimpin nasional mempunyai banyak pertimbangan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas.

"Saya kira wajar itu, sesuatu yang wajar," ujarnya.

Meski begitu, Prabowo enggan terlalu percaya diri jika Jokowi memberikan dukungan di Pilpres mendatang. "Saya tidak mau 'ge er', tapi kalau berharap boleh kan? Tidak ada larangannya kan berharap," ujarnya sambil tertawa.

Selain Jokowi, Prabowo juga berharap dukungan para pendukung Jokowi di pilpres lalu dalam kontestasi mendatang. Karena itu, Menteri Pertahanan itu menawarkan kebaruan dalam programnya mendatang, yakni melanjutkan program strategis Pemerintahan Jokowi jika dia terpilih.

Salah satu perjuangan Pemerintah Jokowi dalam membangun Nations Building kata Prabowo, salah satunya penekananan hilirisasi sumber daya mineral di Indonesia.

"Itu perjuangan beliau, makanya beliau keluar dengan sikap hilirisasi, bahan-bahan kita sudah cukup, kita tidak mau lagi menjual kekayaan alam kita sebagai bahan mentah, tidak mau lagi. Kita mau pengolahan diolah di Indonesia. Kita mau bahan-bahan itu diolah di Indonesia sehingga kekayaan itu, nilai tambahnya itu dinikmati oleh rakyat Indonesia," ujarnya.

Dengan hilirisasi cadangan mineral ini dapat meningkatkan nilai tambah berkali-kali lipat dibandingkan dijual saat masih mentah. Selain menambah pemasukan negara, hilirisasi ini akan membuat Indonesia mampu menciptakan produk mandiri.

"Itu strategis. jadi saya sependapat saya akan laksanakan ini, bahwa ada kekurangan? Masak tidak ada kekurangan? Ya ini yang mau kita perbaiki, kekurangan-kekurangan tadi, birokrasi yang kurang disiplin, ini harus kita cari jalan keluarnya," ujarnya. []

Berita terkait
Kalah Terus di Pilpres, Prabowo Nilai Dirinya Kurang Politisi
Menhan Prabowo Subianto mengatakan saat ini sudah belajar banyak dari kekalahannya di tiga kali Pemilihan Presiden (Pilpres) sebelumnya.
Prabowo Ingin Indonesia Jadi Penengah Konflik Ukraina - Rusia
Menhan Prabowo Subianto mengatakan Indonesia ingin menjadi penengah dan pihak yang menjembatani penyelesaian konflik Ukraina dan Rusia.
Prabowo Tegaskan Pihaknya Tak ingin Jadi Penguasa untuk Segelintir Kelompok
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pihaknya tak ingin menjadi penguasa untuk segelintir kelompok.