Alasan Destinasi Wisata di Yogyakarta Bisa Populer

Destinasi wisata di Yogyakarta bisa dengan mudah populer. Ternyata ini salah satu alasannya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo saat diwawancarai awak media usai membuka pelatihan konten digital bagi pelaku destinasi wisata di Taman Tebing Breksi baru-baru ini. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kaya destinasi wisata. Tak hanya itu, keterkenalan daya tarik wisata tersebut memang sudah banyak diketahui masyarakat luar. Hal ini seiring dengan sudah meleknya para pelaku destinasi wisata di provinsi yang dipimpin gubernur sekaligus raja ini terhadap konten digital.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, di DIY pelaku destinasi wisata yang memanfaatkan konten digital sudah lebih dari 50 persen. "Ya, tinggal perbaikan di sana-sini saja. Tapi semangat mereka untuk membuat konten digital yang berisi informasi destinasi wisata yang mereka kelola sudah cukup bagus,” katanya pada Jumat, 14 Agustus 2020.

Menurut Singgih, penguasaan dan pengelolaan konten digital mutlak dimiliki setiap pelaku destinasi wisata. Pasalnya, sebagus apa pun materi di sebuah destinasi wisata tapi tidak pernah dipublikasikan dengan sejumlah sarana salah salah satunya lewat konten digital tentu akan terbuang sia-sia.

“Makanya ini kami terus dorong (pelaku wisata membuat konten digital) karena trennya memang naik, sebab sesuatu yang kami lakukan tapi tidak dikemas konten digitalnya misalnya tentu orang-orang di luar sana tidak tahu apa yang dilakukan,” jelasnya.

Tapi semangat mereka untuk membuat konten digital yang berisi informasi destinasi wisata yang mereka kelola sudah cukup bagus.

Singgih pun cukup lega dan bangga dengan kemampuan pengelolaan serta penguasaan pelaku destinasi wisata terhadap konten digital yang dinilainya sudah sangat bagus konten-kontennya. Terlebih setiap destinasi wisata masing-masing pengelolanya memiliki kreativitas sangat tinggi.

“Kreativitas mereka tinggi lho. Artinya saat pandemi (Covid-19) ini mereka tidak hanya tinggal diam. Entah itu bersih-bersih, entah itu perbaikan lokasi wisata atau sekedar rembukan strategi yang akan dilakukan mereka, itu didokumentasikan. Memang, pendokumentasiannya masih ala kadarnya, tapi kreativitasnya itu yang muncul,” tutur dia.

Baca Juga:

Maka dari itu pihaknya terus mendorong baik itu apakah Dinas Pariwisata DIY sendiri atau pihak ketiga untuk terus memberikan pelatihan konten digital kepada para pengelola destinasi wisata. 

Sebab, pelatihan konten digital merupakan bagian dari langkah pihaknya untuk menyiarkan apa yang sudah dilakukan pemerintah dan apa yang yang sudah disiapkan pelaku wisata untuk meyakinkan calon wisatawan yang akan datang ke Jogja, bahwa Jogja itu aman dan nyaman sehingga tidak perlu diragukan lagi.

Menurut dia, karena saat ini wisatawan itu betul-betul menantikan destinasi wisata mana yang sudah siap. Siap ini maknanya luas ya seperti kebersihan, kesehatan dan keamanan ini yang dinantikan. 

Sekarang wisatawan punya ekspetasi di hal-hal itu. Jadi kemudian ada destinasi wisata yang tidak mengamalkan protokol kesehatan pasti akan dihindari karena mereka merasa tak aman. Mengko ojo-ojo neng kono malah kena (nanti jangan-jangang di sana malah kena Covid),” ungkap dia.

Lebih lanjut Singgih memastikan bahwa tidak adanya peralatan atau mahalnya peralatan untuk membuat konten digital menjadi penghalang yang ditemui pelaku destinasi wisata. “Saya kira sekarang ini teknologi makin mudah dan murah. HP saat ini sudah ada editing video dengan aplikasinya yang sangat ringan. Jadi bukan halangan untuk tak bisa buat konten digital bagus, dan jangan berhenti memproduksi,” tandas Singgih. []

Berita terkait
Protokol Ketat Objek Wisata Milik Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta memberlakukan protokol ketat empat destinasi wisata terhadap pengunjung, salah satunya Tamansari.
Rencana Uji Coba Terbatas 14 Objek Wisata di Sleman
Sebanyak 14 destinasi wisata di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, rencananya menggelar uji coba terbatas. Mayoritas wisata alam.
Ratusan Wisatawan Parangtritis Tersengat Ubur-ubur
Pantai Parangtritis sudah kembali dibuka. Wisatawan sudah berdatangan. Buktinya sudah 200 wisatawan yang tersengat ubur-ubur.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.