Akurasi Tes Swab di RS USU Medan Dipertanyakan

Anggota DPRD mempertanyakan akurasi hasil tes di laboratorium Polymerase Chain Reaction Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Anggota DPRD Sumatera Utara, Irwan Simamora dan dr Aris Yudhariansyah.(Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Anggota DPRD Sumatera Utara, Irwan Simamora mempertanyakan akurasi hasil tes di laboratorium polymerase chain reaction (PCR) Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, Kota Medan.

Politikus Partai Hati Nurani Rakyat ini menyebut, hasil pemeriksaan swab di sana menunggu waktu yang lama. Padahal saat peluncuran laboratorium disebutkan proses pemeriksaan hanya membutuhkan waktu satu hari.

Jika melihat kondisi saat ini, banyak spesimen swab pasien di Sumatera Utara yang sudah diambil berhari-hari. Namun hasil belum keluar. Padahal, spesimen swab hanya mampu bertahan dalam waktu tiga hari.

Salah satu contohnya, ujar dia, pemeriksaan spesimen swab yang diambil dari anggota DPRD Sumatera Utara, Ebenejer Sitorus yang sudah dilakukan sejak tujuh hingga delapan hari lalu, sampai saat ini belum keluar.

Spesimen yang akan kami periksa disimpan di tempat khusus dan aman

"Ini jadi pertanyaan," kata Irwan. “Jika melihat dari proses lama pemeriksaan ini, kami harus mempertanyakannya. Apa masalah yang terjadi saat ini. Kenapa hasil pemeriksaan cukup lama. Sementara lama spesimen bertahan hanya tiga hari. Jika kondisi rusak apa hasilnya masih akurat,” terangnya, Sabtu, 16 Mei 2020 di Medan.

Merespons itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah memastikan seluruh hasil laboratorium PCR yang ada sifatnya akurat dan dapat dipercaya.

Dia menjelaskan, keterlambatan keluarnya hasil tes PCR laboratorium di Sumatera Utara disebabkan kekosongan reagensia. Namun saat ini reagensia tersebut sudah tersedia.

“Memang benar bahwa spesimen swab bertahan tiga hari. Namun itu untuk penyimpanan spesimen tidak pada tempatnya atau suhu tertentu. Sementara spesimen yang akan kami periksa disimpan di tempat khusus dan aman. Kami pastikan spesimen layak diuji,” ucapnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara ini juga membenarkan bahwa spesimen untuk Ebenejer Sitorus sudah diambil. Hasil pemeriksaan pertama negatif, namun dibutuhkan pemeriksaan kedua untuk mendapatkan hasil akurat.

“Kami tinggal menunggu hasil pemeriksaan kedua. Karena hasil pemeriksaan pertama negatif. Hasil pemeriksaan kedua akan keluar beberapa hari ke depan. Karena reagensia harus dikalibrasi sebelum digunakan," terangnya.[]

Berita terkait
Update Covid Sumut: 202 Positif, 200 PDP, 53 Sembuh
Jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP Covid-19 di Sumatera Utara mengalami peningkatan.
Pasien Positif Covid-19 di Sumut Sudah 200 Orang
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meneybut pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara mencapai 200 orang.
Cegah Corona di Sumut Berbasis Komunitas, Apa Itu?
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumatera Utara menganjurkan penanganan dilakukan dengan berbasis komunitas.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.