Jakarta - Sesuai laporan terbaru, Pemerintah China telah memberlakukan pembatasan baru pada ekspor teknologi kecerdasan buatan. Hal tersebut mengharuskan ByteDance untuk mendapatkan izin dari pemerintah Tiongkok jika ingin menjual TikTok di Amerika Serikat (AS).
Melansir laman Gizmochina, Kementerian Perdagangan China telah menambahkan teknologi yang didukung AI (artificial intelligence) seperti ucapan dan teks, dan teknologi yang menganalisis data untuk rekomendasi konten yang dipersonalisasi ke daftar produk kontrol ekspor. Izin pemerintah juga diperlukan untuk transfer ke luar negeri untuk menjaga keamanan ekonomi nasional.
Tampaknya regulasi terbaru tersebut bertujuan untuk menunda penjualan TikTok ke perusahaan yang berbasis di AS. Dalam sebuah pernyataan, ByteDance mengatakan bahwa perusahaan tersebut mengetahui pembatasan baru dan akan secara ketat mematuhi peraturan China tentang ekspor teknologi.
Baru-baru ini, Walmart mengonfirmasi telah bermitra dengan Microsoft dalam upaya membeli TikTok di AS. Itu dikonfirmasi hanya beberapa jam setelah CEO TikTok Kevin Mayers mengumumkan pengunduran dirinya.
Ada spekulasi bahwa pengunduran diri itu bisa jadi karena kesepakatan akuisisi akan diselesaikan. Dalam surat pengunduran dirinya, dia mengatakan bahwa dia mengharapkan resolusi segera, mengisyaratkan bahwa pengumuman resmi terkait akuisisi dapat dilakukan dalam beberapa hari.[]