Jakarta - Gegera aksi jual oleh investor asing mencapai di atas Rp 0, 5 triliun membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,31 persen. Pada penutupan perdagangan Selasa, 22 September 2020 merosot 1,31% atau 65,27 di posisi 4.934,09 poin.
Selama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 4.919,11 poin dan tertinggi di 4.978,44 poin. Sebanyak 139 saham mengalami kenaikan harga, 338 saham turun serta 169 stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 6,86 triliun. Volume perdagangan mencapai 8,9 miliar lembar dengan 551.217 kali transaksi.
Baca Juga: Aksi Jual Rp 311 Miliar Membuat IHSG Melemah 1,1 Persen
Investor asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell mencapai Rp 632,47 miliar di seluruh pasar. Saham-saham yang mencatat penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA senilai Rp 411,6 miliar. Setelah itu saham PT Bank Mandiri Tbk atau BMRI senilai Rp 71,7 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) Tbk atau PGAS Rp 18 miliar.
Saham-saham yang mengalami kenaikan harga antara lain PT Metropolitan Kentjana Tbk atau MKPI senilai Rp 500 menjadi Rp 18.000 per lembar. Setelah itu saham PT NFC Indonesia Tbk atau NFCX senilai Rp 310 menjadi Rp 2.000 per lembar serta PT Siantar Top Tbk atau STTP Rp 250 menjadi Rp 7.000 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga antara lain PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA senilai Rp775 menjadi Rp 27.250 per lembar. Setelah itu saham PT United Tractors Tbk atau UNTR senilai Rp 775 menjadi Rp 27.250 per lembar serta PT Gudang Garam Tbk atau GGRM Rp 700 menjadi Rp 41.975 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan antara lain BBCA sebanyak 32.337 kali senilai Rp 898,4 miliar. Setelah itu saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI sebanyak 22.766 kali senilai Rp 422,3 miiliar serta PT Bank BRI Syariah Tbk atau BRIS sebanyak 19.202 kali senilai Rp 186,9 miliar.
Baca Juga: Aksi Jual Gede Tapi IHSG Naik 0,41% di Level 5.059,22 Poin
Sebelumnya IHSG pada penutupan perdagangan awal pekan Senin, 21 September 2020 merosot 1,18% atau 59,86 di posisi 4.999,36 poin. Aksi jual oleh investor asing (net foreign sell) mencapai Rp 311 miliar membuat Indeks Saham mengalami tekanan. []