Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kami, 17 September 2020 turun tipis 0,4% atau 20,08 di posisi 5.038,40 poin. Aksi jual oleh investor asing (net foreign sell) yang cukup besar membuat Indeks Saham mengalami tekanan.
Selama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 5.013,19 poin dan tertinggi di 5.099,58 poin. Sebanyak 161 saham mengalami kenaikan harga, 322 saham mengalami penurunan harga serta 173 stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 6,66 triliun. Volume perdagangan mencapai 9,49 miliar lembar dengan 582.878 kali transaksi.
Investor asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell mencapai Rp 404,90 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA senilai Rp 303,5 miliar. Setelah itu saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI Rp 110,3 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI senilai Rp 52 miliar.
Sementara dikutip dari Antara, IHSG pada Kamis ditutup melemah pasca Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 4%. "IHSG memerah mengingat sikap Gubernur The Fed yang cenderung dovish mengingat masa pandemi Covid-19 menghambat kinerja pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam. " kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama.
Selain itu, Menurutnya, kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta membuat pelaku pasar bersikap wait and see. "Sentimen lainnya yaitu kasus Covid-19 baik di Tanah Air maupun secara global yang mengalami tren kenaikan," ujar Nafan. []
- Baca Juga: Anies Umumkan PSSB di DKI, Memang Memengaruhi IHSG?
- Aksi Jual Sampai Rp 1,1 T Membuat IHSG Merosot 1,2%