Akhirnya Event Sleman Temple Run Resmi Ditunda

Event tahunan Sleman Temple Run sebelumnya tetap digelar di tengah pandemi. Namun, setelah ada klaster baru, event akbar tersebut ditunda.
Sekda Sleman Harda Kiswoyo (tengah) dan Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih saat memberkam keterangan pers penundaan Sleman Temple Run. (Foto: Tagar/Muhammad Ridwan)

Sleman - Event lari tahunan Sleman Temple Run sebelumnya sempat dipakasakan digelar meski masih dalam suasana masa pandemi. Namun, setelah ada klaster baru di Sleman, akhirnya ditunda penyelenggarannya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, ‎Harda Kiswoyo menyampaikan pembatalan agenda tahunan tersebut dengan berat hati. Pasalnya, kondisi pandemi yang belum mereda menjadi salah satu poin pembatalan acara tersebut.

"Dengan berat hati untuk Sleman Temple Run 2020 ditiadakan. Mengingat pandemi yang belum ada tanda-tanda mereda, bahkan ada beberapa klaster baru. Ini sangat berhubungan dengan pertimbangan penyelenggaraan Sleman Temple Run," ungkapnya saat jumpa pers dengan Dinas Pariwisata di Pendopo Parasamya Setda Sleman, Rabu, 16 September 2020.

Dijelaskan Hardo, penyelanggaraan Sleman Temple Run sebetulnya sudah mengalami penundaan dari jadwal yang sudah ditentukan akibat pandemi Covid-19. "Secara teknis kegiatan ini sudah seharusnya di bulan Juli 2020, namun ditunda. Dan saat ini tidak mungkin ditunda lagi. Kemungkinannya hanya ditiadakan," katanya.

Rekomendasi dari pihak kepolisian adalah untuk menunda pelaksanaan karena bersamaan dengan kampanye Pilkada.

Selain karena pandemi, pembatalan dilakukan dengan pertimbangan penyelenggaraan event tersebut bersamaan dengan masuknya masa kampanye Pilkada 2020. "Rekomendasi dari pihak kepolisian adalah untuk menunda pelaksanaan karena bersamaan dengan kampanye Pilkada," tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih mengatakan persiapan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sudah maksimal. Meskipun begjtu, dengan mempertimbangkan risiko yang besar salah satunya peserta yang berasal dari wilayah zona merah.

Sudarningsih juga menyebut jika pelaksanaan Sleman Temple Run juga tidak bisa dilaksanakan secara virtual. Hal itu malah akan bertolak belakang dengan konsep Sleman Temple Run yang mana rute pilihannya yaitu menyusuri Candi. "Jika dilakukan secara virtual, mungkin ada kesulitan dalam penjuriannya," tuturnya.[]

Berita terkait
Pasar Cebongan Sleman Jadi Klaster Baru C-19
Pemkab Sleman menyebut Pasar Cebongan menjadi klaster baru penularan corona. Pasar tersebut bakal ditutup 15 September sampai tiga hari ke depan.
Penyebab Warga Tak Patuh Protokol C-19 dan Solusinya
Warga Indonesia banyak tak patuh protokol kesehatan C-19 meski ada sanksinya. Berikut penjelasan menurut pakar UGM Yogyakarta dan solusinya.
Empat Anggota DPRD DIY Positif Terpapar C-19
Empat anggota DPRD DIY positif terpapar virus C-19. Kini keempatnya menjalani isolasi. Kegiatan Dewan dilakukan secara daring.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.