Jakarta - Dalam waktu dekat ini, Menara Kapsul Nakagin yang berlokasi di Tokyo akan segera dihancurkan, demikian menurut pemiliknya.
Namun, beberapa dari kapsul-kapsul berbentuk kubus yang memberikan Menara Kapsul Nakagin tampilan ikoniknya akan diselamatkan sebelum bangunan tersebut resmi diruntuhkan pada tanggal 12 April.
“Kami belum tahu berapa banyak kapsul yang dapat kami selamatkan, tetapi kami berencana untuk memperbaiki beberapa bagian yang rusak dan memperbaruinya untuk dikirim ke museum, misalnya,” ucap Tatsuyuki Maeda, dilansir dari Japan Today Bolnews.
Tatsuyuki juga mengakui bahwa pihaknya menantikan kehidupan baru dari bagian-bagian Menara Kapsul Nakagin itu.
Tatsuyuki menambahkan bahwa perusahaan Kurokawa, yang telah meninggal pada tahun 2007 lalu, kini tengah membantu proses kelahiran ulang kapsul-kapsul dari Menara Kapsul Nakagin.
Didesain oleh arsitek asal Jepang Kisho Kurokawa pada tahun 1972, bangunan ini adalah simbol dari pergerakan Metabolisme, yang bertujuan untuk menciptakan ruang hidup berkelanjutan agar dapat dibawa oleh orang-orang jika mereka pindah.
Setiap kapsulnya dirancang sebagai rumah mikro dan juga tempat kerja. Sebagai perlengkapan, sejumlah barang-barang bertemakan tahun 70-an disediakan dalam ruangan dengan luas 10 meter persegi tersebut, seperti meja lipat dan jam retro.
Seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan tersebut memburuk. Percakapan mengenai penghancurannya telah dimulai dari 2006, namun ide tersebut tidak diwujudkan hingga tahun ini.
Menentang berita mengenai pemusnahan menara itu, Kurokawa menyarankan agar kapsul-kapsul yang ada direnovasi sebelum meninggal pada tahun 2007.
Upaya menyelamatkan gedung tersebut tetap berlanjut meskipun pembuatnya telah tiada. Pada tahun 2014, Masato Abe, yang sempat menghuni bangunan unik itu, memulai proyek “Selamatkan Menara Nakagin”.
Melalui proyek ini, ia mengumpulkan donasi untuk membeli kapsul-kapsul yang ada agar menara tersebut tidak hilang.
Untuk beberapa tahun setelahnya, ia telah melakukan beberapa pertemuan baik dengan pihak luar maupun dalam negeri, tetapi diskusi terpaksa tertunda ketika wabah Covid-19 melanda, dan pada tahun 2021, keputusan untuk menjual lokasi bangunan telah ditetapkan. []
Baca Juga
- 3 Wisata Religi di Jakarta, Asyik Dikunjungi Jelang Natal
- Tak Perlu Banyak Uang, Ini Destinasi Wisata Gratis di Jakarta
- 6 Tempat Wisata Kembali Dibuka di Jakarta, Simak Ketentuannya
- Daftar Tempat Wisata Jakarta yang Tutup Akibat PSBB