Ajudan Gubernur Maluku Mengaku Khilaf dan Meminta Maaf

Ajudan Gubernur Maluku yang memukul petugas Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Pattimura Ambon sudah meminta maaf
Ilustrasi Pemukulan. (Foto: Tagar/Ist)

Ambon - Ajudan Gubernur Maluku, Murad Ismail, Cristoforus Yamrewaf mengaku, khilaf atas pemukulan staf PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Pattimura Ambon, I Gede Bartha Adi. Anggota Brimob Polda Maluku, berpangkat Brigpol itu juga sudah meminta maaf ke Bratha secara langsung.

"Saya bertemu dengan Bartha. saya mengaku khilaf dan langsung meminta maaf kepada Bartha saat dilakukan mediasi," ujar Kiki sapaan Cristoforus kepada Tagar, Sabtu, 19 September 2020.

Dia mengakui, tidak punya niat untuk melakukan pemukulan itu. Masih sesama anak muda, kata dia, jadi salah paham cepat apalagi sama menjalankan tugas masing-masing saat itu.

Saya bertemu dengan Bartha. saya mengaku khilaf dan langsung meminta maaf kepada Bartha saat dilakukan mediasi.

Berkaitan terobos pintu keberangkatan, Kiki membantah, itu tidak benar. Menurutnya, sudah sering ke bandara berulang kali menjalankan tugas sebagai ajudan melewati pintu tersebut.

"Mungkin Bartha orang baru, jadi tidak tahu," katanya.

Namun, kata dia, yang terpenting sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Kedepannya, hubungan yang baik ini harus tetap dijaga melalui silaturahmi. Kiki menambahkan, berkaitan dengan laporan polisi, tidak serta-merta langsung diproses karena sudah ada mediasi.

Mediasi dihadiri Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang, Kapolsek Kawasan Bandara, AKP Samuel Alyona, Kepala Humas dan Protokoler Pemrov Maluku ditambah pihak angkasa pura.

"Mediasi di ruangan General Manager PT Angkasa Pura I. Dihadapan para pimpinan, saya langsung meminta maaf ke Bratha. Sekarang tidak ada masalah lagi, saya bersama Barta sudah baik dan sudah anggap keluarga," terang kiki.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Bandara Internasional Pattimura, AKP Semeul Alyona menjelaskan proses mediasi itu sudah dilakukan antara Kiki dan Bartha.

"Ya, mediasi baru sebatas itu. Nanti kita periksa korban dulu baru pelaku. Kalau memang harus damai ya sudah. Pastinya, kita ikuti Bertha," ujarnya.

Sebelumnya, ajudan Gubernur Maluku, Murad Ismail, bernama Cristoforus Yamrewaf memukul staf PT. Anggkasa Pura I Bandara Internasional Pattimura Ambon, lantaran tidak terima ditegur saat menerobos pintu keberangkatan, Jumat 18 September 2020 pukul 06.30 WIT.

Akibat pemukulan anggota Polri berpagkat Brigpol itu, menyebabkan I Gde Bratha Adi mengalami pendarah serius dibagian hidung.

Informasi dihimpun Tagar menyebutkan, awalnya Kiki sapaan akrab ajudan tersebut hendak menjemput kedatangan Gubernur Maluku, Murad Ismail dari Jakarta di bandara Internasional Pattimura Ambon. Murad menumpang pesawat Batik Air, dengan nomor penerbangan ID 6170.

Kiki langsung masuk tanpa meminta izin petugas Avsec Angkasa Pura yang berjaga di pintu masuk keberangkatan. Melihat hal itu, Bratha dan rekannnya Ryo lalu memanggil Kiki.

Dihadapan Kiki, Bratha menanyakan keperluannya masuk ke dalam dan menanyakan Pass ID Card bandara. kemudian terjadi adu mulut.

Tidak terima, Kiki mendorong dan memukul Bratha tepat di bagian hidung sehingga mengalami pendarahan. Kemudian, Bratha di bawa ke Kantor Karantina Kesehatan Bandara untuk mendapatkan penanganan medis. []

Baca juga:

Berita terkait
Akhir Pelarian Terpidana Korupsi Rp 54 M di Bank Maluku
Terpidana korupsi pengadaan lahan dan bangunan Kantor Cabang Bank Maluku senilai Rp 54 miliar di Surabaya, akhirnya ditangkap.
Warga di Maluku Percaya Panaskan Bokong Cegah Corona
Warga asal Desa Banda Eli yang bermukim di Kota Tual, Maluku mengaku, panaskan bokong bisa menangkal Corona.
Remaja 14 Tahun Maluku Gantung Diri, Ini Kata Psikolog
Berikut penjelasan Psikolog Institut Agama Kristen Negeri Ambon, Junita Sipahelut terkait remaja 14 tahun gantung diri.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara