Ajakan Demo di Grup FB STM se-Jabodetabek: Jatuhkan Polisi

Terungkap, adanya seruan berbuat rusuh di grup Facebook (FB) STM se-Jabodetabek. Salah satunya, ajakan bawa moly untuk jatuhkan polisi.
Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono mengecek barang bukti provokasi rusuh di demonstrasi tolak Omnibus Law di grup Facebook (FB) STM se-Jabodetabek. Salah satunya ajakan untuk menyerang dan jatuhkan polisi. (Foto: Tagar/Humas Polri)

Jakarta - Mabes Polri mengungkap adanya provokasi rusuh di demo tolak Omnibus Law di grup Facebook (FB) STM se-Jabodetabek. Salah satunya ajakan untuk menjatuhkan polisi yang bertugas menjaga aksi demonstrasi. 

Tak hanya demo yang sudah berlangsung, ajakan rusuh tersebut juga diperuntukkan buat aksi unjuk rasa hari Selasa ini, 20 Oktober 2020. Demikian dikatakan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya. 

"Seruannya tujuannya demonya harus rusuh dan ricuh. Kemudian ada tulisannya macem-macem ada juga untuk tanggal 20 ini," kata Argo di Mapolda Metro Jaya.   

Buat kawan-kawan ogut jangan lupa tanggal 20 bawa moly supaya polisi jatuh. Itu ajakan di Facebook untuk hari ini.

Argo menyebutkan seruan rusuh itu terungkap pascapolisi menangkap ketiga orang, admin dan anggota grup Facebook tersebut, berinisial MLAI, 16 tahun, WH (16) dan SN (17).

Dalam postingan itu, lanjut Argo, provokasi dilakukan untuk melakukan kerusuhan pada aksi unjuk rasa yang dilakukan elemen buruh dan mahasiswa. Termasuk seruan untuk menyerang polisi. 

"Buat kawan-kawan ogut jangan lupa tanggal 20 bawa moly supaya polisi jatuh. Itu ajakan di Facebook untuk hari ini," ujar Argo. 

Baca juga: 

Selain itu, dalam akun media sosial itu, para anggotanya diimbau untuk membawa peralatan-peralatan untuk mempersenjatai diri untuk melawan aparat kepolisian saat kerusuhan.

"Alat yang berguna untuk jaga akan turun aksi jika chaos ada di sini. Bawa masker, kacamata renang, odol, bawa raket, kenapa raket? Itu kalau dilempar gas air mata akan dipukulkan kembali. Ini ajakan di Facebook kemudian ada kantong karet, air mineral dan sarung tangan," imbuh dia. []

Berita terkait
LBH di Padang Soroti Tudingan Polisi soal Anak STM Bayaran
Koalisi masyarakat sipil Sumatera Barat menyoroti tuduhan siswa STM yang mendapat bayaran saat melakukan unjuk rasa Omnibus Law.
Ketika Anak STM Ikut Demo Tolak Omnibus Law di Semarang
Tak hanya diikuti ribuan buruh dan mahasiswa, demo tolak Omnibus Law di Semarang ternyata diikuti anak STM.
Diciduk di Demo Mahasiwa, Pelajar Solo Menangis Ketemu Ortu
Puluhan pelajar di Solo menangis saat dipertemukan dengan orang tua (ortu)-nya. Mereka diciduk polisi saat hendak bergabung dengan demo mahasiswa.
0
Mobil Ekstremis Anti-Islam di Norwegia Ditabrak Setelah Bakar Al Quran
Pemimpin kelompok ekstremis anti-Islam di Norwegia terlibat dalam aksi kejar-kejaran mobil dengan polisi dan akibatkan tabrakan 2 Juli 2022