Airlangga : Pemerintah Dorong 5 Sektor Prioritas

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, pemerintah terus berupaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memberikan Keynote Speech secara daring pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian, Perdagangan, dan Hubungan Internasional, Kamis, 10 September 2020. (Foto: Tagar|Istimewa).

Jakarta - Pemerintah terus berupaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dari sisi sektoral, setidaknya ada lima sektor yang perlu didorong, yakni; industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.

Hal itu diungkapkan Menko  Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan Keynote Speech secara daring pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian, Perdagangan, dan Hubungan Internasional, di kantornya, pekan lalu. 

Berbagai lembaga negara juga menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan akan positif.

Baca Juga: Menko Airlangga: Kewirausahaan Tekan Angka Pengangguran 

Airlangga menyebutkan, untuk sektor konstruksi, pemerintah mempersiapkan pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Sebab, ini melibatkan banyak kontraktor di daerah sehingga tentu bisa mendorong perekonomian di daerah,” ujarnya. 

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, Outlook Ekonomi Indonesia di tahun 2020 pun diproyeksikan sebesar -1,1% hingga  0,2%. Sedangkan pada tahun 2021 diprediksi akan membaik dengan bertumbuh di kisaran 4,5% hingga 5%. 

”Berbagai lembaga negara juga menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan akan positif,”  tutur Airlangga.

Dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sejumlah indikator ekonomi mulai menunjukkan sinyal positif atas pemulihan aktivitas ekonomi, seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang sudah mengalami ekspansi, Indeks Kepercayaan Konsumen, penjualan kendaraan bermotor, penjualan ritel, survei kegiatan dunia usaha, dan inflasi inti.

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga HartartoMenko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Tagar|Istimewa).

Data per 7 September 2020 menyebutkan, dibandingkan dengan posisi 1 April 2020, kinerja Indeks Saham Sektoral mengalami penguatan di semua sektor kecuali sektor properti. Sementara dari sisi pasar uang, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar juga mengalami apresiasi sebesar 9,73%.

Menko Perekonomian pun menjelaskan bahwa waktu pemulihan dari guncangan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 relatif lebih cepat dibandingkan periode krisis yang terjadi pada tahun 1998 maupun 2008.

“Kalau kita lihat kedalaman dari segi harga saham, di krisis Asia 1997-1998 itu butuh 7-8 tahun untuk kembali ke semula. Kemudian untuk krisis global di tahun 2008, butuh waktu 2 tahun,” kata Airlangga. 

Pada periode krisis Asia 1997-1998, nilai tukar terdepresiasi hingga 566%. Saat periode krisis global 2008, nilai tukar terdepresiasi hingga 39,6%. Saat ini nilai tukar relatif stabil dan telah bergerak menuju ke level sebelum Pandemi Covid-19.

“Namun kita juga harus melihat gas dan rem. Kita tetap harus menjaga kepercayaan publik karena ekonomi ini tidak semuanya faktor fundamental, tapi juga ada faktor sentimen terutama di sektor capital market,” ucap Airlangga.

Ia juga menjelaskan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi membutuhkan rencana jangka menengah hingga tahun 2022-2023. Beberapa program utama yang akan disasar antara lain program yang berkaitan dengan kesehatan, bantuan sosial, padat karya untuk menjaga demand, restrukturisasi, dan transformasi ekonomi.

Airlangga menambahkan, di tahun 2021, biaya penanganan Covid-19 akan tetap berfokus pada kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembiayaan korporasi, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Simak Pula: Menko Airlangga Susun Program Strategis untuk PEN 

“Pemerintah pusat juga mendorong agar masing-masing pemerintah daerah menjalankan program, memacu perekonomiannya, serta melakukan belanja barang dan belanja modal. Dengan demikian, secara agregat kita bisa menjaga pertumbuhan,” tutur Airlangga. []

Berita terkait
Airlangga Bagi Kiat Buat Pemulihan Ekonomi Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tak perlu ragu dengan komitmen pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional.
Airlangga: Dana Rp 123,46 T Agar UMKM Mampu Bertahan
Pemerintah menyediakan anggaran Rp 123,46 triliun dari total biaya penanganan Covid-19 senilai Rp 695,2 triliun untuk penanganan UMKM.
Airlangga Hartarto: Mal di Jakarta Belum Buka 5 Juni
Meski PSBB di DKI Jakarta akan berakhir 4 Juni 2020, namun mal di Jakarta belum ada rencana untuk dibuka pada 5 Juni 2020.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.