Ahok dan Dua Mantan Gubernur Tanggapi Pindah Ibu Kota

Sutiyoso, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok BTP, dan Djarot Saiful Hidayat ikut mengomentari wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.
Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama diserbu masyarakat yang ingin berfoto, saat menghadiri pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Tiga mantan Gubernur DKI Jakarta yakni Sutiyoso, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok BTP, dan Djarot Saiful Hidayat ikut mengomentari wacana pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Ditemui saat menghadiri pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta terpilih periode 2019-2024, ketiganya memiliki komentar mengenai wacana pemindahan ibu kota yang digelontorkan Presiden Joko Widodo sejak awal Mei 2019 lalu.

Sutiyoso mengatakan, ia mendukung pemindahan ibu kota negara ke tempat lain lantaran dianggap bakal mengurangi beban Jakarta. Menurutnya, saat ini Jakarta tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, melainkan juga pusat bisnis, pariwisata, ekonomi, perdagangan, pendidikan dan budaya.

 Paling tidak kan akan mengurangi beban Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 itu menilai, efek samping kemacetan, kekumuhan, kriminalitas di Jakarta bakal sedikit banyak berkurang jika peran sebagai ibu kota negara dilepas.

"Jadi, beban berkurang. Paling tidak kan akan mengurangi beban Jakarta," ujar dia.

Sementara Basuki Tjahaya Purnama, memiliki pandangan lain terkait rencana pemindahan ibu kota. Ia menilai kebijakan pemindahan berada di tangan pemerintah pusat.

"Itu (pemindahan ibu kota) wilayah pusat ya," kata dia.

Meski enggan berkomentar banyak, ia menilai pemindahan ibu kota tidak terlalu istimewa lantaran rencana itu telah lama diwacanakan oleh pemerintahan sebelumnya, sejak beberapa tahun lalu.

Baca juga: Efek Pemindahan Ibu Kota Bagi Atlet Senior Susy Susanti

"Saya kira pemindahan ibu kota itu keputusan lama sebetulnya," ujarnya.

Sedangkan Djarot, memiliki pandangan serupa dengan Sutiyoso yang mendukung pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke tempat lain. Ia menilai rencana itu bakal berdampak baik bagi kota yang pernah di pimpinnya sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta sepanjang 9 Mei 2017 – 15 Oktober 2017 itu.

"Semuanya kemacetan, polusi berkurang. Kemudian banjir berkurang, iya dong. Betul enggak?," kata dia.

Pemindahan ibu kota, kata Djarot, bakal menurunkan kepadatan penduduk di di Jakarta.

permukiman-permukiman kumuh berkurang, sampah berkurang," ujar Djarot. []

Berita terkait
Target Pindah Ibu Kota di Kalimantan Timur pada 2024
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menegaskan siap membangun konstruksi infrastruktur untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Prabowo Dukung Pemindahan Ibu Kota Dengan Empat Catatan
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, mendukung wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur dengan empat catatan.
Kapital, Metal di Ibu Kota Baru Kutai Kartanegara
Industri musik di Kutai Kartanegara belum semeriah Jakarta. Namun, ibu kota baru tersebut punya latar suara tersendiri. Kapital namanya.