Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan bersemangat menceritakan mimpinya jika menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) di akun YouTube Butet Kertaradjasa.
Ahok mengatakan, ada beberapa hal yang akan dilakukan kalau menjadi presiden. Pertama yang dilakukan, yakni membuka amnesti bagi orang yang tidak membayar pajak dan pelaku korupsi. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar masyarakat dapat memilih mana pejabat yang baik dan korup.
Kejahatan apapun harus tercatat sehingga rakyat generasi kita berikutnya akan belajar.
"Langsung ada pemutihan dosa-dosa lama. Supaya rezim ke rezim itu terus menjadikan ini semacam ATM," ucap Ahok, Minggu, 11 Oktober 2020.
Pemutihan itu, kata Ahok, merupakan bentuk rekonsiliasi agar politisi, pejabat maupun pengusaha yang berada di lingkungan buruk dapat tetap mencalonkan diri untuk menjadi kepala daerah atau wakil rakyat di parlemen.
Ahok mengatakan, seorang anak koruptor belum tentu akan bersifat seperti orang tuanya ketika menjabat. Demikian pula dengan para pengusaha dan orang-orang kaya yang duduk di pemerintahan.
"Kalau kamu mengatakan harta orang tua saya, saya turut ya tidak apa-apa. Minimal rakyat tahu, kenapa kamu punya harta sekian puluhan ratusan miliar," ujarnya.
Kekuasaan yang besar, menurut Ahok, membuat presiden dengan mudah membuka semua kekayaan para pejabat negara serta politisi menjadi lebih transparan.
"Bongkar asal-usul harta kekayaan serta proses pengampunan setelahnya juga tak dimaksudkan agar kedepan perilaku serupa tak lagi diulangi," ujar dia.
Ahok mengatakan, sebagai kepala negara berhak memberikan pengampunan, itu rekonsiliasi bangsa. Rekonsiliasi bukan berarti menutupi kejahatan.
"Kejahatan apapun harus tercatat sehingga rakyat generasi kita berikutnya akan belajar," ucapnya.
Kedua, kata Ahok, memperbaiki gaji para pejabat negara. Asalkan diberikan key performance indeks dan dapat menjalankannya dengan baik.
Misalnya masyarakat harus punya jaminan pendidikan, kesehatan hingga perumahan dan pengusaha kecil dan menengah bisa naik kelas jadi pengusaha besar.
"Aparat semua naikkan gajinya, prajurit TNI, Polri kita bisa langsung subsidi langsung ke orang," ucapnya.[]
