Agam - Pasca diterjang banjir bandang, masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bergotong royong membersihkan material lumpur, Jumat, 13 Maret 2020.
Malam ini warga yang terdampak sudah dapat kembali ke rumah mereka masing-masing.
Tim Tanggap Darurat BPBD Agam mengerahkan dua unit alat berat ke lokasi terdampak bencana. Satu beroperasi di Nagari Sitalang, satunya lagi di Nagari Batukambing. Mobil pemadam kebakaran pun juga dikerahkan untuk menyemprot endapan lumpur.
"Malam ini warga yang terdampak sudah dapat kembali ke rumah mereka masing-masing," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Agam, Arfi Yunanda.
Arfi menyebutkan pihaknya sudah mendirikan dapur umum untuk membantu korban terdampak banjir bandang.
"Kami siagakan dapur umum di dekat MTsN Batu Kambing. Juga ada posko bantuan yang dipusatkan di salah satu rumah warga. Alhamdulillah sudah mulai mengalir bantuan dari donatur dan relawan termasuk pihak swasta,” katanya.
Arfi juga melaporkan untuk menghubungkan Kecamatan Ampek Nagari dan Kecamatan Palembayan, sudah dibangun jembatan darurat penyeberangan secara swadaya oleh masyarakat dan tim tanggap darurat.
"Baru bisa dilalui berjalan kaki, mungkin butuh proses untuk mendirikan jembatan yang bisa dilalui kendaraan,” katanya.
Untuk menangani musibah ini, Bupati Agam Indra Catri menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari atau sepekan ke depan.
Sebelumnya, banjir disertai longsor menerjang dua Nagari di Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Kamis, 12 Maret 2020. Peristiwa itu merendam 30 unit rumah dan satu sekolah di Nagari Batu Kambing. Selain itu, air bah longsor di Nagari Sitalang juga merusak 6 rumah dan 6 warung. Kemudian dua masjid dan satu jembatan.
Bencana itu juga menyebabkan satu komplek pasar tradisional tertimbun material lumpur dan digenangi air. Beruntung, bencana alam ini tidak menelan korban jiwa. Namun, sekitar 30 jiwa terpaksa diungsikan menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman.[]