TAGAR.id, Jakarta - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia, Petrus Selestinus, lambannya proses penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Formula E perbedaan pandangan di kalangan penyelidik.
Petrus pun turut menduga adanya upaya kekuatan politis di luar KPK yang dianggapnya mengintervensi dalam melakukan penyelidikan suatu perkara hukum.
"Sehingga membuat penyelidik KPK terbelah dua dan terjebak dalam arus tekanan politik untuk membelokan arah penyelidikan dan penyidikan kasus Formula E," ungkap Petrus Salestinus dalam keterangannya pada Kamis, 11 Mei 2023.
Kendati demikian, jelas Petrus, saat ini KPK dinilainya telah berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku di bawah kepemimpinan Firlu Bahuri dalam menuntaskan suatu perkara dugaan korupsi.
Petrus meyakini bahwa KPK segera meningkatkan tahap penyelidikan menjadi penyidikan dan segera memastikan apakah ada pihak yang terlibat atau tidak demi sebuah kepastian hukum.
"Dengan sikap konsisten Firli Bahuri untuk mengejar pemeriksaan dugaan korupsi Formula E hingga ke tahap penyidikan maka Firli Bahuri diyakini memiliki bukti yang cukup untuk memberikan kepastian hukum," kata Advokat senior ini.
"Mari kita tunggu perkembangan dalam bulan Juni 2023 yang akan datang," pungkasnya.[]