Jakarta - Menutup akhir tahun 2019 dua produsen ponsel pintar (smartphone), Motorola dan Samsung akan bersaing ketat dalam peluncuran produk teranyarnya. Motorola dengan Razr dan Samsung lewat Galaxy Fold akan menjadi gebrakan baru dunia teknologi, khususnya bagi pencinta samrtphone. Kedua produk ini mengedepankan desain lipatan, yang berbeda dengan yang beredar di pasaran.
Mengutip dari laman CNET, Motorola akan meluncurkan produknya, Razr di tahun 2020, seperti di Amerika Serikat akan tersedia sekitar bulan Januari.
Tampilan layar penuh Motorola Razr. (Foto: cnet.com)
"Ini adalah peluncuran kembali mereka Razr. Aku tidak melihatnya sebagai peluru perak. Kita melihatnya sebagai perjalanan yang baru saja dimulai," kata Presiden Motorola, Sergio Bunic.
Kata Sergio, dalam sejarah perjalanan merek Motorola Razr, ini merupakan desain dengan lipatan yang pertama hasil produksinya untuk merayu hati para pembeli di akhir tahun ini.
Tampilan layar Motorola Razr saat dilipat. (Foto: cnet.com)
Saat ini, sekitar 3 persen dari ponsel pintar yang beredar di pasaran dunia berasal dari Motorola. Untuk itu kata Sergio, Motorola berharap untuk kebangkitannya sendiri, berkat kehadiran Motorola Razr yang ikonik ini.
Razr ini diluncurkan atas reboot dari ponsel flip Motorola yang populer diawal tahun 2000-an. Namun, desain terbarunya mengadalkan lipatan yang tetap menjadi ukuran ponsel saat diperluas atau disebut dengan ponsel tablet hybrid.
Tampilan layar Samsung Galaxy Fold saat ditekuk. (Foto: cnet.com)
Saat dilipat, ukuran tubuh Razr 2,8 inchi kali 3,4 inchi dan menampilkan Quick View 2,7 inchi. Namun, saat membuka perangkat atau menu tools, layar internal membentang hingga 6,2 inchi.
Ternyata, Motorola bukanlah yang pertama produk yang melahirkan desain lipat, Galaxy Fold juga, baru-baru ini merilis di Korea Selatan.
Tampilan layar Samsung Galaxy Fold saat dilipat kedalam. (Foto: cnet.com)
Namun, Motorola dan Samsung Galaxy Fold tentu memiliki perbedaan. Galaxy Fold memilihi layar 4,6 inchi saat dilipat dan saat dibuka menjadi tablet, layarnya berubah menjadi 7,3 inchi atau lipatan hasil produk Samsung ini terbuka seperti buku. Sedangkan lipatan untuk Motorola, dapat ditekuk di bagian dalam.
Perbedaan yang sangat mencolok dari keduanya adalah, aplikasi seperti Flipboard di layar depan kecil. Jika kemudian Anda tinggalkan dan membuka perangkat ke sisi tablet, semua aplikasi dioptimalkan untuk layar berfungsi dengan baik, dengan kata lain, kedua sisi layar baik dibuka atau ditutup, tombol menu dapat berfungsi dengan baik.
Nah, hal Itu tidak terdapat pada perangkat Motorola, karena layar "Quick View" luar hanya menunjukkan pemberitahuan saja. Selain itu, Motorola menciptakan desain "zero gap engsel" yang memungkinkan layar untuk rata ketika dibuka, namun kemudian tertutup dengan sendirinya.
Perangkat ini memiliki ruang layar untuk menekuk ke dalam berbentuk tetesan air mata yang terdiri dari lima lapisan, salah satu, layar terbuat dari baja stainless setebal 360 mikron untuk memperkuat tampilan. Saat ini, dengan desain yang unik Motorola dengan Galaxy Fold tengah bersaing di pasaran teknologi.
"Dengan sebagaian besar ponsel cerdas yang terlihat hampir sama, faktor bentuk clamshell ini memberikan perubahan yang menyegarkan dan akan disambut sengan senang hati oleh konsumen," kata pakar telekomunikasi global dari Kantor Grup di London, Dominic Sunnebo .[]
- Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Motorola Razr Generasi Terkini
- Samsung Galaxy Fold 2 Meluncur April 2020
