Adik Ahok Fifi Lety Seperti Megawati-Rahmawati

Adik Ahok Fifi Lety memiliki pandangan politik yang berbeda dengan sang kakak.
Ahok BTP setelah bebas dari penjara. Ahok (kedua dari kiri) bersama putra sulung Nicholas Sean (ketiga dari kiri), kakak angkat Nana Riwayatie (paling kiri), adik Fifi Lety (ketiga dari kanan), ibunda Buniarti Ningsih (kedua dari kanan), adik Basuri Tjahaja Purnama (paling kanan). (Foto: Instagram/Fifi Lety)

Jakarta - Fifi Lety Indra atau Fifi Lety Tjahaja Purnama adik Ahok, mengunggah foto kebersamaannya dengan Capres nomor urut 01 Prabowo Subianto. Pilihannya berbanding terbalik dengan sang kakak yang merapat di barisan pendukung Jokowi.

Dalam unggahannya, Fifi seolah menyiratkan dukungan dengan memuji Prabowo yang disebut sebagai sosok pemimpin berhati besar.

Menanggapi hal itu, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, perbedaan dukungan arah politik antara dua saudara kandung merupakan hal lumrah yang biasa terjadi.

Menurutnya, perbedaan arah dukungan biasanya didasari oleh perbedaan dalam memandang sebuah isu, atau perbedaan dalam hal-hal yang bersifat ideologis.

"Iya itu hal yang biasa saja, karena masing-masing orang kan punya kepentingan politik yang berbeda-beda," kata Emrus saat dihubungi Tagar News, Selasa 16 April 2019.

"Politik kan memang sarat kepentingan. Jika ada kepentingan yang tidak bisa diakomodir oleh yang didukung, maka akan menjadi hal yang sah-sah saja jika kemudian berpindah mendukung yang lain," imbuhnya.

Terkait dukungan yang diberikan atas dasar kepentingan politik, Emrus menilai sebagai hal yang wajar, selama bertujuan untuk kesejahteraan rakyat banyak dan tidak menimbulkan gejolak di sosial masyarakat.

Dia juga mengatakan, kancah politik yang bersifat cair dan dinamis membuat segala kemungkinan bisa terjadi, baik perpecahan kongsi maupun penyatuan ideologi.

"Dukungan politik kepada siapapun, dengan kepentingan apapun, selama untuk kepentingan rakyat dan tanpa ada  menimbulkan pergesekan sosial, saya kira sah-sah saja," ujar Emrus.

"Ada bahkan satu keluarga dengan partai yang berbeda, tapi pada pemilu tertentu, pada pilkada tertentu, justru menjadi jembatan untuk kedua partai itu berkoalisi. Jadi, politik ini memang cair dan dinamis kan sifatnya," tambahnya.

Perbedaan pandangan politik antara tokoh yang memiliki hubungan keluarga, bukan kali ini saja terjadi. Sebagai informasi, tiga putri presiden republik Indonesia pertama Soekarno, yakni Megawati, Rachmawati dan Sukmawati diketahui juga memiliki pandangan politik yang berbeda.

Ketiganya bahkan pernah sama-sama mendirikan partai politik masing-masing. Hingga kini, dua di antara putri proklamator itu juga masih berada dibarisan yang berseberangan.

Megawati sebagai Ketua Umum PDIP pengusung Capres Joko Widodo, sedangkan Rachmawati berada di kubu partai Gerindra sebagai pengusung Capres Prabowo Subianto. []

 Baca juga:

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.