Ada Pelajaran Terkait dengan Demokrasi dalam Perang Ukraina

Ketika itu saya sadar untuk pertama kalinya apa maknanya menjadi manusia yang bebas dan diserang oleh algojo
Duta Besar Swiss untuk AS, Jacques Pitteloud, berbicara kepada VOA dalam sebuah wawancara di Washington DC, AS (Foto: voaindonesia.com/ Tangkapan layar VOA)

Washington DC, AS – Bagi Jacques Pitteloud, Duta Besar Swiss di Washington DC, Amerika Serikat (AS) invasi Rusia ke Ukraina mengingatkannya pada momen ketika tank-tank Rusia bergulir masuk ke wilayah Cekoslovakia pada 1968, menghancurkan serangkaian reformasi demokratik yang dikenal sebagai “Prague Spring” atau pergolakan Praha.

“Ketika itu saya sadar untuk pertama kalinya apa maknanya menjadi manusia yang bebas dan diserang oleh algojo,” ujat Pitteloud dalam sebuah wawancara baru-baru ini. “Waktu itu saya baru berumur 6 tahun.”

Menguraikan kejadian itu sebagai “memori pertamanya tentang politik,” Pitteloud mengatakan, “Saya ingat kota-kota kami dipenuhi lambaian bendera Cekoslovakia, saya ingat pengungsi, saya ingat mobil tua kami, dipenuhi bendera, guna menunjukkan solidaritas."

Kini Pitteloud, yang telah berusia 60 tahun, mengatakan bahwa ia bangga dengan negaranya yang memiliki tradisi netral tetapi memilih untuk bergabung dengan negara-negara demokratik lainnya dalam mendukung perjuangan Ukraina mempertahankan kedaulatannya melalui boikot ekonomi terhadap Rusia dan suara dukungan di PBB.

pasukan ukrainaPasukan Ukraina mempertahankan posisi di dekat Ibu Kota Kyiv pada tanggal 28 Maret 2022. Moskow mengatakan terdapat 16.000 petempur Timur Tengah yang bergabung dengan pasukannya di Ukraina (Foto: bbc.com/indonesia – Getty Images)

Tetapi, ia mengatakan bahwa ia berharap perang tersebut menjadi pengingat bagi para pemimpin Barat perlunya kerja sama ekonomi yang lebih erat dan membalikkan kecenderungan dalam beberapa tahun terakhir di mana terdapat batasan besar di sektor perdagangan termasuk di kalangan "negara-negara dunia bebas."

“Konflik di Ukraina merupakan peringatan tragis tentang pentingnya kerjasama internasional dan perlunya hubungan politik dan ekonomi yang erat di antara negara-negara demokratik,” kata Pitteloud kepada VOA.

Swiss, menurut Pitteloud, benar-benar yakin bahwa negara-negara demokratik harus meningkatkan kerjasama dan memperluas hubungan perdagangan serta pertukaran teknologi jika mau berkembang di tengah lingkungan global yang semakin kompetitif.

Isu kerja sama ini bersifat ekonomi maupun geopolitik untuk Swiss. Pertukaran properti intelektual merupakan bagian terbesar dari perdagangan jasa antara AS dan Swiss. Sementara banyak orang Amerika membayangkan Swiss sebagai negara penghasil coklat, arloji, dan bank-banknya, dalam kenyataannya pertukaran teknologi tinggi dan properti intelektual kini merupakan pangsa yang mencapai 80 persen dalam perdagangan dan kehadiran Swiss di AS, kata duta besar itu (jm/my)/voaindonesia.com/VOA. []

Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas

Amerika Sebut Tindakan Putin di Ukraina Sebagai Awal Perang

Konsekuensi Berat Bagi Rusia Jika Invasi Ukraina

Dunia Menentang Invasi Rusia ke Ukraina

Berita terkait
Taiwan Mempelajari Taktik Perang Ukraina
Kementerian Pertahanan Taiwan telah membentuk satu kelompok kerja untuk mempelajari taktik perang di Ukraina
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi