Ada Markas Avengers di Papua

Monumen yang memiliki lebar 17 meter, dengan tinggi 8 meter, dan panjang 45 meter ini nantinya akan menyimpan kapsul waktu yang berisi impian anak Indonesia.
Pembangunan monumen dilakukan tahap I pada tahun 2016 berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar. Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018. (Foto: Kementerian PUPR)

Jakarta, (Tagar 14/9/2018) - Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di World Economic Forum on Asean, Hanoi, Vietnam, pada Selasa (12/9), menyampaikan bahwa dirinya bersama dengan pasukan Avengers yang lainnya siap untuk menghadapi Thanos, akan tetapi Thanos yang dimaksud oleh Presiden Joko Widodo tidak merujuk pada sosok individu, Thanos yang dimaksud Jokowi adalah sesuatu fenomena krisis global yang terjadi saat ini.

"Hadirin sekalian, Thanos bukan lah seorang individu. Maaf telah mengecewakan Anda. Thanos adalah paham yang salah bahwa untuk berhasil maka orang lain harus menyerah. Ia adalah persepsi yang salah bahwa keberhasilan sekelompok orang adalah kegagalan bagi yang lainnya," kata Jokowi dalam pidatonya di World Economic Forum.

Di balik pidato Jokowi, ternyata terdapat bangunan yang dirancang oleh Jokowi yang menyerupai seperti markas kumpulan para super hero Marvel tersebut, yang dibangun di Merauke, Papua. Jika dilihat dari sudut atas bangunan, terlihat jelas bangunan tersebut membentuk lambang Avengers yang diwakili dengan huruf 'A'.

Ini Videonya:

tagar-video jokowi-bangun-markas-avengers-di-papua 

Mengutip dari akun resmi Instagram Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (KemenPUPR), pada 24 Juli 2018, pembangunan tersebut sudah mencapai ditahap 74 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.

Instagram PUPRInstagram KemenPUPR

Monumen yang memiliki lebar 17 meter, dengan tinggi 8 meter, dan panjang 45 meter ini nantinya akan menyimpan kapsul waktu yang berisi impian anak Indonesia, Arsitektur monumen mengadopsi dari unsur budaya Papua, penempatan kapsul waktu berada di atas bangunan tugu yang mengambil inspirasi dari menara perang Suku Dani, Lima akses masuk bangunan tugu kapsul juga memiliki arti yakni lima suku asli Merauke yakni Malind, Muyu, Mandobo, Mappi dan Auyu yang menjaga tugu kapsul waktu. Perancang bangunan ini dibuat oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar, dan digarap oleh PT Nindya Karya Wilayah V, di bawah pengawasan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Kapsul WaktuMonumen ini berisi 'kapsul waktu' yang merupakan mimpi dan harapan anak-anak Indonesia pada 70 tahun mendatang yang dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua pada bulan Desember 2015. (Foto: Kementerian PUPR) 

Kapsul waktu berisi 238 mimpi dan harapan anak-anak Indonesia untuk Indonesia 70 tahun mendatang, yang diambil dari 34 provinsi, dan dibawa dengan cara estafet mulai dari Aceh dan berakhir di Kabupaten Merauke, Papuas pada bulan Desember 2015 yang lalu.

Basuki HadimuljonoMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR) 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan terkait dengan pembangunan monumen kapsul waktu, seperti yang dikutip dari laman KemenPU, menurut Basuki ide pembangunan ini berasa dari Presiden Joko Widodo saat HUT ke-70 kemerdekaan Indonesia, Jokowi menginginkan mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan disimpan dan dibuka lagi 70 tahun yang akan datang.

"Ide pembangunan monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu berasal dari Presiden Jokowi pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia tahun 2015 dan akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang. Kebetulan saya hadir saat dimulai di Sabang dan ikut menerima di Kalimantan Timur dan Merauke. Kami ditugasi membangun monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu yang akan dibuka pada tahun 2085,” Ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Pembangunan tahap pertama sudah berlangsung pada 2016, berupa pekerjaan pondasi dengan biaya anggaran Rp 7 Miliar, kemudian masuk dalam tahap kedua sejak Juli 2017 dengan biaya konstruksi Rp 82,9 miliar. Lokasi bangunan berada tepat di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah, dengan luas 2,5 ha terdiri dari 1 ha area monumen dan 1,5 ha digunakan untuk alun-alun.


Berita terkait